PANDEGLANG, (KB).- Anggota Badan Anggaran DPRD
Pandeglang, Hadi Mawardi mengatakan, untuk belanja langsung atau belanja
pembangunan pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD)
tahun 2018, diproyeksikan Rp1 triliun. Pihaknya berharap belanja modal
tersebut bisa diperuntukan khusus untuk pembangunan infrastruktur.
“Kita tahu bahwa persoalan infrastruktur menjadi masalah klasik di
Pandeglang. Karena itu, saya harap belanja modal seharusnya lebih
diserap untuk pembangunan jalan, irigasi, drainase. Termasuk prioritas
untuk pembangunan jalan wisata,” kata Hadi Jumat
(24/11/2017).
Menurutnya, realisasi belanja modal juga diharapkan jangan seperti
tahun sebelumnya. Artinya, ketika APBD disahkan, aksinya harus sudah
dimulai awal tahun. “Pekerjaan pembangunan yang sifatnya penunjukkan
langsung (PL) harus lebih dulu dilaksanakan. Lain dengan pekerjaan
sifatnya lelang, bisa disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan
sesuai perencanaan,” katanya.
Sementara itu, untuk belanja tidak langsung atau rutin pada APBD
2018, diproyeksikan senilai Rp 1,1 triliun. Tetap angka itu masih bisa
berubah, karena belum ditetapkan. Meski begitu, Hadi optimistis bahwa
realisasi program pembangunan tahun depan bisa lebih cepat dari tahun
sebelumnya. Sebab, dalam pembahasan anggaran tersebut untuk program dan
perencanaannya sudah dibahas sesuai waktu yang ditetapkan.
“Kalau lihat hasil pembahasan dengan semua SKPD, saya optimistis bisa
mengejar target pembangunan infrastruktur. Sebab, semua SKPD sudah
menyatakan kesanggupan dan kesiapan untuk merealisasikan serapan
anggaran 2018, di awal tahun. Sehingga bisa mengejar target progres
pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Lembaga Analisis Keuangan Independen
Publik (Lakip), Zaenak Abidin mengatakan, baromater kemajuan daerah bisa
dilihat dari keseriusan pemerintah untuk merealisasikan anggaran yang
mengedepankan kepentingan publik.
Dia menilai kebijakan itu bisa diimplementasikan dengan keberanian
pemerintah untuk mengalokasikan lebih besar belanja modal. Tentu saja
belanja modal itu harus fokus untuk kebutuhan infrastruktur. “Kita tahu
bahwa Pandeglang masih membutuhkan perbaikan, pemeliharaan jalan,
irigasi, drainase. Untuk itu perlu komitmen bersama untuk menggenjot
percepatan pembangunan infrastruktur, termasuk akses jalan menuju objek
wisata,” katanya.
Menurutnya, dua sektor pembangunan yakni jalan dan wisata akan
menjadi penunjang kemajuan daerah. Jika jalannya bagus akan menopang
perekonomian masyarakat. Begitu juga dengan pengembangan wisata akan
mengundang banyak investasi pembangunan.
0 comments:
Post a Comment