SERANG, (KB).- Salah seorang peneliti utama Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli, mengatakan hasil jajak
pendapat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang dilaksanakan pada
22-24 Oktober 2016 memperlihatkan pandangan menurunnya nilai-nilai
kepahlawanan dalam masyarakat dan elite politik.
“Separuh bagian responden (50,6 persen) yang mengungkapkan hal ini.
Sebanyak 46,2 persen responden mengungkapkan nilai-nilai kepahlawanan
dalam profesi tokoh politik, termasuk anggota DPR, masih lemah,” kata
Lili Romli pada seminar Hari Pahlawan di DPRD Kota Cilegon, Rabu
(15/11/2017).
Kegiatan bertema “Masihkah kita memerlukan semangat pahlawan?”,
diselenggarakan oleh Banten Institute fo Regional Development
(BIRD). “Sebagai peneliti, saya merasa prihatin dengan temuan tersebut.
Sebab pada hari ini kita masih sangat membutuhkan jiwa dan semangat
kepahlawanan guna membawa masyarakat Indonesia mencapai cita-cita dari
kemerdekaan, yakni sejahtara, adil dan makmur,” ujar Lili.
Putera daerah asli Tirtayasa dan salah saorang keturunan pejuang pada
masa ke-emasan Kesultanan Banten tersebut juga menyampaikan pentingnya
semangat kepahlawanan guna memegang teguh prinsip-prinsip
ke-indonesia-an yang hari ini digoyang oleh isu intoleransi dan tindakan
radikalisme. Menurutnya, semangat rela berkorban para pahlawan guna
memperjuangkan nilai-nilai ke-indonesia-an menjadi sangat relevan dan
dibutuhkan pada hari ini.
Sementara ketua pelaksana kegiatan, Makmun Muzakki, mengatakan
kegiatan tersebut bertujuan mengingat kembali jasa para pahlawan dan
membangkitkan semangat rela berkorban yang dimiliki para pahlawan.
Dengan demikian, dapat menjadi teladan bagi generasi penerus, terutama
masyarakat Kota Cilegon.
Nara sumber lain, Nurdin, mengingatkan bahwa ada putra Banten yang
telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai pahlawan nasional pada tahun
2011, yakni Sjafrudin Prawiranegara. “Sebenarnya masyarakat Banten bisa
meneladani Mr. Sjaf yang semasa hidupnya hanya berpikir bagaiman
memperjuangkan Indonesia agar terbebas dari penjajahan Belanda. Mungkin
beliau tidak pernah membayangkan pada pada suatu hari kelak akan
mendapatkan gelar pahlawan dari pemerintah RI,” ucap Nurdin.
Seminar dibuka Ketua DPRD Kota Cilegon, Fakih Usman, dihadiri sekitar
150 peserta dan diwarnai antusias seluruh peserta selama dialog
berlangsung.
0 comments:
Post a Comment