Wednesday, 13 December 2017

Pasien Terus Bertambah, Banten Diambang KLB Difteri



SERANG, (KB).- Pengidap difteri di Provinsi Banten terus bertambah. Hingga Rabu (13/12/2017) temuan difteri sebanyak 90 kasus atau bertambah 5 kasus hanya berselang satu hari. Kian bertambahnya temuan difteri tersebut ditengarai karena masih banyak yang belum melakukan vaksinasi.
Berdasarkan data Dinkes Banten, lima kasus tersebut ditemukan di Kota Tangerang 4 kasus dan Kota Cilegon 1 kasus. “Untuk temuan di Cilegon itu warga asal Menes, Kabupaten Pandeglang. Sampai hari ini (kemarin) dari jumlah sebelumnya 85 kasus temuan jadi 90,” kata Kasi Surveilans Imunisasi dan Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten drg. Rostina kepada wartawan.
Menurutnya, kian bertambahnya kasus difteri dikarenakan masih banyak warga yang belum divaksin. Ia berharap masyarakat datang ke puskemas atau faskes terdekat lainnya. “Kepada rekan-rekan media juga dimohon kesediaannya untuk terus menyosialisasikan program ORI ini. Untuk warga yang belum divaksinasi bisa langsung datang ke puskesmas, RS maupun posyandu. Kita juga melayani vaksinasi pada akhir pekan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM),” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini baru dua kabupaten/kota yang menyatakan KLB difteri yakni Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang. Pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kota Tangerang, Kota Tangsel, dan Kota Serang. “Kita sudah surati tiga kota itu. Dan dari laporan yang saya terima Kota Tangsel sudah keluarkan SK KLB walaupun itu SK kepala dinas. Sedangkan Kota Serang masih menunggu teken wali kota,” ucapnya.
Ia berharap kepala daerah menandatangani SK KLB mengingat jumlah pasien difteri yang terus bertambah. “Kita berharap semua kepala derah segera keluarkan SK. Kasian sudah banyak pasien,” tuturnya. Rostina mengungkapkan, data vaksinasi yang masuk Dinkes Banten hingga hari ketiga pelaksanaan ORI baru dari Kabupaten Serang yaitu 8.154 dosis dari total 526.270 sasaran.
“Kemungkinan besok baru masuknya. Sekarang teman-teman Dinkes kabupaten/kota sedang rekap,” katanya. Ia mengungkapkan, dibandingkan dengan cakupan vaksinasi di dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat pada hari ketiga, Banten cukup tertinggal. “DKI sama Jabar sudah ada laporan per tiga hari ini, di Banten masih rekap. Jadi wajar DKI sama Jabar lebih tinggi cakupan vaksinasinya,” ujarnya.
Dilarang cuti
Sementara itu, petugas medis di Kabupaten Serang diminta tidak cuti kerja selama penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Hal tersebut agar pemberian vaksin atau imunisasi cepat terselesaikan oleh seluruh petugas medis, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit tersebut.  Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa dalam pertemuan advokasi dan sosialisasi lintas sektor dalam rangka persiapan ORI (Outbreak Response Immunization) difteri di Kabupaten Serang 2017, yang digelar di Aula Tb. Suwandi Pemkab Serang, Rabu (13/12/2017).
“Kami minta seluruh petugas medis di Kabupaten Serang tidak mengambil cuti di Desember ini. Biasanya kan petugas medis memanfaatkan cutinya, tapi untuk sekarang kami minta tidak ambil hak cutinya dahulu selama penanganan KLB Difteri. Dokter, petugas kesehatan di puskesmas, klinik juga harus lebih waspada. Saya minta dan imbau ke teman-teman petugas medis jangan dulu mengambil cuti, karena ada KLB difteri sedang terjadi di wilayah kita,” ucapnya dalam kegiatan tersebut.
Pandji mengatakan, pihaknya melibatkan semua instansi untuk turut menangani karena dalam menanggulangi KLB tersebut pemkab tidak bisa hanya mengandalkan Dinkes dan jajarannya, melainkan harus melibatkan semua pihak. “Dokter dari RS Swasta juga dilibatkan, termasuk juga dokter kepolisian, detasemen kesehatan militer juga dilibatkan untuk membantu melaksanakan vaksinasi secara serentak selama satu bulan, agar kasus difteri segera ditanggulangi ke seluruh kelompok sasaran sebanyak 526.314 orang yang berusia 0-19 tahun,” katanya.
Pandji mengungkapkan, pihaknya ingin menyelesaikan vaksinasi ke seluruh sasaran dan diharapkan dapat selesai akhir tahun 2017. “Ini wabah sangat menakutkan, kebetulan saya punya memori buruk difteri ini karena kakak saya kebetulan kena difteri dulu, tenggorokan dibolongin, susah napas dan meninggal. Ini penyakit yang mematikan, oleh karena itu saya bilang jangan anggap sepele KLB Difteri. Ini masalah serius yang harus dilakukan tindakan segera, jangan samapai mengenai anak cucu kita. Ini situasi darurat, dan dinkes sudah diperintahkan agar segera bergerak. Sasaran awal anak-anak sekolah, mau negeri atau swasta datangin semua beri vaksin,” tuturnya.
Pandji mengatakan, khusus untuk tenaga medis diminta tidak cuti, dan mudah-mudahan sebelum masa libur panjang vaksinasi sudah selesai. “Kita sudah bergerak dari 11 Desember dan baru sekitar 2 persen dari sasaran yang sudah divaksinasi, berarti baru sekitar 11 ribu, masih banyak sasaran yang harus kita selamatkan,” ujarnya.  Di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara, kata Pandji, untuk ruangan khusus penanganannya juga diupayakan penambahan. “Saya minta Dirut buat ruang baru, tapi mudah-mudahn pasien difterinya tidak bertambah,” katanya.
Terkait larangan cuti bagi tenaga medis, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Sri Nurhayati mengatakan, karena ada KLB difteri, jika memang tidak terpaksa harus cuti dan masih bisa ditunda, sebaiknya jangan cuti. “Di kita kan ada KLB, maka harus disikapi dengan luar biasa juga. Sasaran imunisasi lebih banyak di sekolah. Nah masalahnya 22 Desember mereka terima rapot, setelah itu libur sampai Januari baru masuk. Kalau kita tidak cepat penanganannya takutnya malah lebih cepatan lari penyebaran penyakitnya dari pada antisipasinya. Ini yang harus kita sikapi,” katanya.
Sri mengatakan, adanya penyebaran difteri diperkirakan karena masih ada kantong-kantong yang kemungkinan dulunya tidak diimunisasi sehingga terjadi seperti sekarang. “Memang imunisasi ORI ini tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tapi jika bulan ini imunisasi maka bulan depan harus imunisasi lagi. Kemudian enam bulan kemudian imunisasi kembali baru itu kebal. ORI dilakukan karena belum terjadi kekebalan populasi,” tuturnya. Kasus difteri hingga Rabu (13/12/2017), bertambah menjadi 14 kasus, dua kasus meninggal. “Imunisasi juga sudah dimulai sejak 11 Desember. Jadi gerakannya simultan, kita tidak tunggu sosialisasi dulu, tapi simultan sekaligus sosialisasi, advokasi dan sambil bergerak imunisasi karena ini KLB,” tuturnya. (
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support