SUBANG, (KB).- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
akan melakukan pembangunan fisik di sejumlah bidang infrastruktur dasar,
seperti jalan dan jembatan, ruang kelas dan gedung sekolah hingga rumah
layak bagi warga tak mampu, pada 2018 mendatang. Wakil Gubernur Banten,
Andika Hazrumy mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD), agar
perencanaan tersebut tak hanya bagus di atas kertas, akan tetapi harus
terealisasi dengan baik.
Ia meminta OPD terkait untuk merencanakan hal tersebut secara matang,
sehingga tidak berhenti hanya pada tataran rencana. “Misal untuk
pembangunan fisik itu kan setelah perencanan dibuat melalui
penganggarannya, berikutnya adalah memastikan lelang pekerjaannya dapat
dilakukan secara tepat waktu. Percuma sudah dianggarkan, tapi sampai
akhir tahun anggaran ternyata gagal lelang,” katanya seusai memimpin
rapat dengan para kepala OPD tentang rencana kerja 2018 di Ciater,
Subang, Jawa Barat, dalam siaran pers yang diterima Kamis
(21/12/2017).
Menurut dia, seringkali pada tataran perencanaan sudah cukup baik
dilakukan oleh OPD. Namun, tak jarang pada tataran pelaksanaannya tidak
sesuai dengan rencana. “Saya dan pak gubernur tidak mau semua ini hanya
business as usual atau juga hanya bagus di atas kertas, tapi faktanya
beda jauh dari rencana,” ujarnya. Sebelumnya, dalam rapat terungkap,
pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) pada 2018
memprioritaskan pembangunan jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten
di sejumlah kabupaten/kota dengan total anggaran Rp 633 miliar.
Sejumlah ruas jalan yang akan dibangun pada 2018 secara penganggaran
jamak, di antaranya ruas Jalan Tanjung Lesung-Sumur di Kabupaten
Pandeglang sepanjang 15 kilometer (km) dan Cipanas-Warung Banten di
Kabupaten Lebak sepanjang 30 km. “Selain pembangunan jalan, di 2018 kami
juga menganggarkan untuk rehab di sejumlah ruas jalan sepanjang total
100 km dari 600-an km jalan rusak di Banten. Sisanya akan dilanjutkan
tahun berikutnya,” ucap Kepala DPUPR, Hadi Soeryadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Engkos Kosasih
menuturkan, dengan alokasi anggaran mencapai Rp 1,9 miliar pada 2018.
Pihaknya memastikan akan melakukan sejumlah pembangunan fisik terkait
fasilitas pendidikan dasar di Banten. “Untuk RKB (ruang kelas baru) akan
dibangun sebanyak 493 unit, lalu gedung sekolah itu akan dibangun
sedikitnya 7 sekolah yang pembebasan lahannya sudah selesai, jadi
tinggal membangun,” tuturnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, M Yanuar
mengatakan, pada 2018 akan dibangun sebanyak 1.400 rumah tidak layak
huni milik warga Banten yang bermukim di kawasan kumuh. Data Perkim,
saat ini terdapat kawasan kumuh seluas 304 hektare.
0 comments:
Post a Comment