JAKARTA-Harga beras membubung tinggi bikin Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno kalang kabut. Buru-buru dia mendatangi rumah Menteri
Perdagangan (Mendag), Enggartiarso Lukito untuk meminta tambahan suplai
beras agar harga pasar normal kembali.
“Betul tadi pagi saya baru menemuni Pak Enggar di rumah dinasnya
untuk minta tambahan kiriman beras,” ujar Sandi di Balaikota, Selasa
(9/1). Melalui pertemuan singkat itu, Enggar berjanji akan segera
mengirim beras tambahan sebanyak 3 ribu ton dan akan langsung disebar ke
seluruh pasar tradisional. Rumah dinas Menteri Perdagangan berada di Jl
Sriwijaya, Kebayoran Baru tak jauh dari rumah pribadi Sandi.
“Saya menugaskan Dirut PD Food Tjipinang Jaya dan PD Pasar Jaya untuk
mendampingi Pak Menteri pada hari ini juga untuk mengambil beras dari
gudang Bulog di Kelapa Gading,” kata Sandi yang berharap harga beras
segera normal kembali. “Beras tambahan itu langsung didrop ke seluruh
pasar milik PD Pasar Jaya untuk mengendalikan harga yang diyakini
dimainkan oleh sejumlah spekulan,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Sandi mengingatkan para pedagang besar dan
spekulan agar tidak menahan beras di gudang. “Harap segera diedarkan
sesuai aturan agar keberadaan beras tidak langka lagi. Kami juga
berkordinasi dengan Satgas Pangan untuk melakukan pemeriksaan di
sejumlah pergudangan sembako dan akan menindak tegas pihak yang sengaja
menimbun barang,” tandasnya.
Sandi meminta kepada BUMD dan SKPD bidang pangan untuk proaktif
memantau perkembangan harga sembako khususnya berat. “Perkembangan harga
agar dipantau per jam, untuk mengetahui sejauh mana dampak dari pasokan
tambahan 3 ribu terhadap pengaruh harga. Kalau masih mahal, berarti
harus ditambah lagi pasokannya,” ujar Sandi.
Salah satu pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Cipinang, M. Sulaiman
membenarkan dalam beberapa hari ini harga beras mulai merangkak naik.
“Lonjakannya sekitar 10 persen, termasuk beras rakyat yang sebelumnya
seharga Rp 10 ribu kini sudah berkisar antara Rp 11 ribu dan Rp 12 ribu.
Kalau pemerintah tidak segera turun tangan, dampaknya akan lebih parah
lagi,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment