![]() |
Anggota DPRD Banten saat melakulan
reses ke Pemkot Serang yang dilaksanakan di Aula Setda Kota Serang.
Dalam reses tersebut, membahas bantuan keuangan yang tak kunjung cair,
Rabu (14/3/2018).*
|
SERANG, (KB).- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang
kembali menyinggung terkait bantuan keuangan (bankeu) saat reses anggota
DPRD Banten di Aula Setda Kota Serang, Rabu (14/3/2018). Pemkot
meminta, agar bankeu tersebut, segera dicairkan untuk mendukung
pembangunan di Kota Serang yang belum optimal terlaksana.
“Permasalahan di Kota Serang terkait dengan banjir, salah satunya
Trondol. Tapi, sudah ada di pekerjaan pada 2018. Selain itu, sampai saat
ini permohonan Kota Serang belum ada persetujuan terkait pembangunan
RSUD,” kata Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kota Serang, Dedie Suryadi, Rabu (14/3/2018).
Menurut dia, kebutuhan bankeu mendesak, karena rencananya pertengahan
2018 akan segera diresmikan. Pemkot Serang telah mengajukan pembangunan
RSUD tahap II untuk IPAL, ruang operasi, dan UGD. “Kemudian, untuk
prasarana juga perlu ada pengembangan atau pembebasan lahan di sekitar
RSUD. Kami mengalokasikan usulan melalui bankeu Rp 30 miliar, Rp 24
miliar untuk pembangunan RSUD, dan sisanya untuk pembangunan
infrastruktur jalan,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Serang, Sulhi Choir menjelaskan, dalam reses tersebut
semua usuluan sudah ditampung dan akan disampaikan ke Pemprov Banten.
Baik dalam merencanakan pembangunan pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur yang berdasarkan musrembang. “Tetapi, dilihat juga
prioritasnya, mudah-mudahan ini mendapat respons dari provinsi,”
ucapnya.
Ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah menuturkan, Kota Serang merupakan
etalase Banten, sehingga perlu membangun wilayah ini dari pinggiran.
“Bantuan keuangan kami akan memberikan penekanan ke provinsi, agar
pemkot dapat segera melakukan pembebasan lahan untuk kantor kecamatan,
polsek, Puskesmas, dan koramil, supaya pusat pemerintahan kota juga ada
di kecamatan untuk memudahkan pelayanan,” tuturnya.
Menurut dia, pemprov lamban dan belum signifikan dalam memberikan
bankeu. Alasannya, pergub belum ditandatangani. Ia mendorong Biro Hukum
Pemprov Banten, agar kebutuhan di triwulan I dapat segera dicairkan.
“Memang ini ada keterlambatan. Pemprov ini lambat dan belum signifikan,
bahkan sudah mau masuk triwulan I,” katanya.
Ia mengatakan, akan berupaya mendorong, agar Gubernur Banten, Wahidin
Halim dapat segera menyelesaikan pergub yang belum juga ditandatangani.
“Kami nilai memang ini kinerjanya lambat dan tidak progresif. Urusan
pemerintah saja belum diselesaikan, apalagi yang lain. Tapi, kami akan
berupaya meminta kepada gubernur, agar bankeu segera cair, agar
pembangunan di Kota Serang ini segera dilaksanakan,” ujarnya.
Anggota DPRD Banten, Encop Sofia menuturkan, dalam reses aspirasi
lebih banyak terkait penguatan bankeu. Kebutuhan anggaran tersebut untuk
pendidikan, kesehatan, serta pembangunan RSUD Kota Serang. Tak hanya
itu, pemkot meminta, agar bantuan dikuatkan untuk pelayanan masyarakat,
seperti rumah tidak layak huni maupun bantuan untuk warga miskin.
“Selain itu, program-program yang ada di pemkot dapat terkoordinasi
dengan pemprov, agar anggaran bantuan dapat difungsikan sesuai
tupoksinya. Belum lagi pembangunan pusat pemerintahan yang berpusat di
masing-masing kecamatan, hal ini agar warga dapat lebih mudah dalam
mengurus segala kebutuhannya,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment