PANDEGLANG – Bangkai Badak Jawa ditemukan tewas di
Pesisir Pantai Karang Ranjang, Wilayah II Pulau Handeuleum, Senin
(23/4). Humas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Tri Lestari membenarkan
adanya penemuan bangkai Badak Jawa
tersebut. Menurutnya, badak bercula
satu dengan nomor ID 037 2012 bernama Samson usia 30 tahun itu belum
diketahui penyebab kematiannya. Soalnya, selain tidak terdapat luka
akibat perburuan, juga tidak ada infeksi disebabkan penyakit. “Pada
pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya luka akibat perburuan.
Selanjutnya tim gabungan melakukan nekropsi dan pengambilan sampel
(usus, otot jantung, dan hati), tetapi tidak diketahui adanya infeksi
dari penyakit,” kata Tri, Kamis (26/4).
Tri menceritakan, setelah
ditemukannya bangkai badak tersebut, tim gabungan dari TNUK, dokter
hewan Patologi Institut Pertanian Bogor (IPB) dan World Wide Fund for
Nature (WWF) Ujung Kulon, melakukan pendokumentasian dan penyelamatan
cula serta bangkai agar tidak terbawa arus. “Bangkai ditemukan dalam
kondisi masih utuh, bercula, dan lengkap. Setelah dilakukan proses
identifikasi pada bangkai dan pencocokan dengan database Badak Jawa.
Dengan ciri khas robekan pada telinga sebelah kiri, diketahui bahwa
badak yang mati tersebut bernama Samson dengan perkiraan umur lebih dari
30 tahun,” terangya.
Hasil pemeriksaan, Tri memprediksi
kematian satu ekor badak itu baru tiga hari sebelum ditemukan bangkainya
di Kawasan II Pulau Handeuleum. “Diperkirakan kematian kurang lebih
tiga hari. Sekali lagi tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit
infeksi dengan patogen yang bersifat akut,” tegasnya.
Tri mengklaim, sebelum diketahui
adanya temuan bangkai badak itu, Februari lalu terdapat rekaman video
trap kelahiran dua ekor badak dari indukan Dewi dan Puri. “Jadi, kalau
total dari jumlah badak yang ada malah bertambah. Sebelumnya ada 67, ada
kematian satu, tetapi ditambah kelahiran dua ekor, jadi total semuanya
68 ekor,” katanya.
Dihubungi
melalui telepon seluler, Perwakilan WWF Ujung Kulon Kurnia membenarkan
adanya temuan satu ekor bangkai badak di pesisir Pantai Pulau
Handeuleum. “Iya,” kata Kurnia melalui pesan singkat.
0 comments:
Post a Comment