JAKARTA – Mulai 1 Juli, Pertamina memasarkan gas
elpiji 3 Kg non subsidi. Kabarnya gas warna pink ini akan dibandrol
dengan harga berkisar Rp39 ribu/tabung.
“Iya gas elpiji 3 Kg non subsidi ini akan dipasarkan. Tabungnya warna
pink,” kata Juan Tarigan, Ketua DPD III Hiswana Migas kepada Pos Kota,
Sabtu (23/6/2018).
Meski sama-sama 3 Kg, ia mengungkap harga jual gas elpiji non subsidi
ini tentunya lebih mahal dibanding gas melon. Namun, pihaknya mengaku
belum tahu berapa harga jualnya. “Saat ini Pertamina masih menghitung,”
ucapnya.
Dengan dipasarkan gas elpiji non subsidi ini, ia mengungkap bukan
tidak mungkin akan berpengaruh terhadap penjualan gas elpiji 5,5 Kg.
Karenanya banyak sub dealer gas ketar-ketir. Sebab mereka sudah menambah
modal untuk menjual elpiji 5,5 Kg.
“Sekarang mereka harus menjual gas elpiji 3 Kg warna pink, mereka
harus kembali mengucek kantong buat membeli tabung lagi,” paparnya.
Saat disinggung apa gas elpiji tabung hijau bakal ditarik dari
pasaran, ia mengaku gas elpiji 3 Kg warna pink ini hanya sebagai
pelengkap dari varian yang ada. Biar masyarakat yang memilih.
Tapi ke depan, pihaknya angkat tangan. Apakah gas warna hijau nanti
ditarik atau tidak. “Saya tidak tahu. Itu kewenangan pemerintah,”
paparnya.
ADA PERMINTAAN
Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengaku dipasarkan gas
elpiji 3 Kg non subsidi, karena ada permintaan dari masyarakat. “Ini
artinya, ada masyarakat yang tidak butuh subsidi,” ujarnya.
Mengenai harga jual gas elpiji non subsidi ini, orang pertama di perusahaan minyak pelat merah ini belum mau menyebutkannya.
0 comments:
Post a Comment