Jika ada ungkapan yang mengatakan smartphone memiliki harga yang semakin
mahal, bisa jadi benar adanya. Banyak vendor mengeluarkan smartphone
premium yang menyasar segmen high-end users belakangan ini. Namun
seberapa 'value for money' perangkat tersebut?
Samsung memang telah lama berkecimpung di dunia smartphone, apalagi
untuk segmen premium. Banyak vendor yang berupaya menantangnya namun
masih belum bisa membobol pertahanannya. Namun 'mantan anak' Huawei,
Honor, berani menyandingkan diri sebagai pesaing Samsung di kelas
premium (Galaxy S9 Plus), dengan Honor 10.
Kedua smartphone
tersebut, baik Galaxy S9 Plus dan Honor 10 memang berebut menjadi yang
terbaik, baik dari sisi desain, kualitas kamera, performa, sampai
baterai. Dari sisi daya tahan, keduanya tidak terlalu memiliki perbedaan
yang berarti karena perbedaanya hanya 100 mAh, dimana baterai Honor
memiliki kapasitas 3400 mAh.Sedangkan dari sisi performa, Samsung Galaxy memiliki dapur pacu
Snapdragon 845 sedangkan Honor 10 dipersenjatai Kirin 970. Banyak pihak
yang menyebut SD845 memiliki performa yang cukup bagus ketimbang Kirin,
namun dalam Huawei Test Lab ditemukan jika Kirin 970 memiliki performa
lebih cepat ketimbang Snapdragon 835 jika berurusan dengan Artificial
Intelligence. Diketahui, Honor memiliki AI dalam sistemnya, khususnya
untuk meningkatkan performa kamera dan hasil jepretan lebih keren. Kirin
970 juga merupakan chip yang digunakan pada Huawei P20 dan P20 Pro.
Yang perlu diperhatikan dari sisi performa, meski hanya dipersenjatai
oleh Kirin 970 yang merupakan kompetitor SD835, bukan 845, Honor 10
merupakan smartphone pertama yang memiliki SoC (system on chip)
dilengkapi Neural Network Processing Unit (NPU). Bahkan Apple iPhone X
dan Samsung Galaxy S9 Plus pun tidak memiliki NPU. NPU berperan cukup
besar mendukung kinerja berbasis AI karena memiliki kemampuan deep user
learning. Artinya, Honor 10 akan mempelajari apa saja yang sering anda
lakukan di perangkat tersebut untuk kemudian sistem akan beradaptasi
dengan perilaku anda, bukan berdasarkan penggunaan mayoritas. Ini bisa
dibilang merupakan hal yang tidak dimiliki smartphone manapun, termasuk
Samsung Galaxy S9 Plus.
Kamera merupakan hal yang kerap menjadi
pertimbangan bagi pengguna smartphone di Indonesia. Di sini, Honor 10
lebih unggul ketimbang Samsung Galaxy S9 Plus. Lihat saja dari sisi
resolusi. Dua kamera belakang (utama) di Honor 10, salah satunya
beresolusi 24 MP dengan bukaan f/1.8. Sedangkan kedua kamera utama
Galaxy S9 Plus, masing-masing hanya 12MP walau bukaannya sekitar f/1.5
sampai f/2.4. Resolusi itu cukup kecil, bahkan lebih kecil ketimbang
kamera kedua di bagian belakang Honor 10, yang beresolusi 16MP.
Kamera depan untuk selfie yang ada di smartphone Samsung pun lebih
kecil, hanya beresolusi 8MP tanpa dilengkapi aperture. Sedangkan kamera
selfie Honor 10 memiliki resolusi yang sama besarnya dengan kamera
utama, 24MP dengan aperture f/2.0.
Honor 10 bisa dibilang
merupakan smartphone pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan
keamanan berbeda. Semua bisa memiliki pemindai sidik jari, tapi hanya
Honor yang meletakkan sensor pemindai di dalam layar. Apple maupun
Samsung belum menerapkan teknologi ini meskipun rumor telah lama
menyebut kedua perusahaan itu sedang mengerjakan teknologi in-screen
fingerprint sensor.
Dengan harga kurang dari Rp7 juta, Honor 10
bisa memenuhi dahaga pengguna smartphone akan kamera yang baik dan
sistem AI yang canggih. Ini baru namanya value for money. Buat apa beli
smartphone mahal jika fitur-fitur yang ada tidak terlalu dibutuhkan?
0 comments:
Post a Comment