CILEGON – Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating
Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center),
Adelina Kamal mengungkapkan adanya persetujuan kerja sama 10 negara
ASEAN dalam ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency
Response (AADMER) telah melahirkan regional Standard Operating Procedure
(SOP) yang akan diuji mekanismenya dalam tahapan perhelatan Asean
Regional Disaster Emergency Respons Simulation Exercise (ARDEX) 2018 di
Kota Cilegon.
Demikian dikatakan Adelia usai menghadiri pembukaan ARDEX 2018 yang
ketujuh di Cilegon, bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), Senin (5/11/2018). “Regional SOP itu nanti akan dites sebagai
bagian dari ARDEX, memberikan wadah kapasitas di tingkat lokal dan
nasional apabila terjadi bencana tsunami, earthquake dan hazmat,
(hazardous material atau bencana bahan kimia) di Cilegon dan Banten,”
ujarnya.
Dikatakan, tahapan simulasi ARDEX itu nantinya meliputi latihan
Geladi Posko atau Command Post Exercise (CPX) dan Geladi Lapang atau
Field Training Exercise (FTX). Uji SOP turut dilaksanakan untuk
memastikan keberadaan dan kemampuan kapasitas negara-negara ASEAN dalam
pemberian bantuan.
“Nanti kita akan mengetes bagaimana negara-negara ASEAN lainnya
membantu Indonesia. Apalagi kita juga sudah punya kapasitas database
dari negara-negara ASEAN. Jadi kita tahu, negara apa saja di ASEAN yang
bisa membantu bila kita mengalami bencana industri, seperti Singapura
yang sudah punya hazmat team atau pun Thailand yang juga sudah punya
emergency medical team,” terangnya.
Sementara Kepala BNPB, Willem Rampangilei menyampaikan bahwa AEDEX
merupakan upaya sebagai solidaritas satu ASEAN untuk meningkatkan
kesiapan, mitigasi dan kesiapsiagaan di kawasan Asia Tenggara.
“ARDEX juga sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas bersama dan
membagikan gagasan demi pencapaian penanggulangan bencana yang terbaik.
Saya berharap bahwa kegiatan ini berlanjut untuk menanamkan kepada kita
(ASEAN) terhadap pentingnya kerja sama dalam mengurangi kerugian bencana
dan meningkatkan upaya kolektif terhadap bencana untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan di kawasan,” katanya.
Pelaksanaan ARDEX yang akan berlangsung hingga 10 November mendatang
akan melibatkan seluruh unsur militer, tim medis darurat, Kementerian
Luar Negeri, perusahaan, akademisi dan turut dihadiri 170 delegasi
internasional dari negara ASEAN, Uni Eropa, Australia, Kanada, Selandia
Baru, Norwegia, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Inggris, ASEAN
Sekretariat dan PBB. (
0 comments:
Post a Comment