JAKARTA – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga
Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo-Sandi tengah menyusun program untuk mencegah korupsi. Nantinya,
program akan dimasukkan dalam visi dan misi mereka.
“Kita lagi menyusun pencegahan korupsi, ini dalam satu platform dan
itu sudah kami taruh dalam visi misi, dan rencana kerja kami sekarang
sudah jadi website kami, silahkan dan kami sudah kirim sebenernya ke tim
kampanye,” kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Jumat (30/11/2018).
Sandiaga menjelaskan, Prabowo Subianto sempat bertemu dengan para
ekonom yakni Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie untuk membahas khusus
korupsi. Menurutnya, untuk memberantas praktik korupsi yang terpenting
adalah melakukan pencegahan.
“Karena ini semakin marak dan ini ada yang salah di sistem ini. Dan
KPK, aktivis antikorupsi, pemerintah, dunia usaha, kepala daerah,
politisi, semua itu harus duduk karena ujaran yang sangat mengagetkan
kita ini adalah ujaran dari KPK bahwa kalau mau OTT itu bisa tiap hari.
Itu luar biasa menurut saya berarti ga ada efek jera,” beber Sandi.
Sandiaga pun mengaku mendukung adanya sanksi tegas yang bisa menimbulkan efek jera dan mencegah adanya praktik korupsi.
Langkah konkrit yang harus dilakukan menurut mantan wakil Gubernur
DKI Jakarta adalah memotong siklus ongkos politik khususnya kepala
daerah yang dinilai memiliki biaya mahal sehingga rawan melakukan
korupsi ketika menjabat sebagai kepala daerah.
“Jadi kalau kita misalnya bisa hasilkan satu kebijakan untuk menekan
ongkos politik sehingga kepala daerah itu tidak perlu mengeluarkan uang
begitu banyak dan akhirnya harus meminjam uang dan menggunakan kebijakan
setelah terpilih untuk membayar hutangnya itu dan untuk itu dia harus
korupsi itu kita harus fokuskan ke arah sana,” ujar dia.
Kendati demikian, Sandiaga tidak menyalahkan pemerintahan Joko Widodo
(Jokowi). Dia meminta seluruh elemen pemerintah dan masyarakat duduk
bersama mencari solusi masalah korupsi.
“Pak Prabowo dan saya engga menyalahkan rezim sekarang, ini satu
sistem yang lucu dan udah rusak. Jadi mari duduk bersama, terlepas dari
agenda Pilpres kami yakin yang dibutuhkan pemerintahan yang kuat,
kepemimpinan yang tegas. Nah itu yang ingin kami hadirkan,” tandas dia.
0 comments:
Post a Comment