JAKARTA – Larangan penggunaan kantong plastik
kresek untuk hewan kurban, PD Pasar Jaya langsung mengambil peran. PD
Pasar Jaya pun menyiapkan besek bambu sebagai pengganti kantong kresek
pembungkus daging kurban saat Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.
Asisten Manager Usaha dan Operasi Pasar Kramatjati, Purnomo
mengatakan, pendistribusian besek pengganti kantong kresek mulai
dilakukan hari ini ditempatnya. “Kebetulan baru hari ini
didistribusikan. Baru diambil dari kantor pusat PD Pasar Jaya,” katanya,
Rabu (7/8).
Menurut Purnomo, untuk sementara jumlah besek yang telah
didistribusikan baru berjumlah 50 buah. Nantinya besek tersebut akan
dijual di mini market milik Perumda Pasar Jaya, Mini DC. “Nantinya satu
unit besek akan kami jual dengan harga Rp2 ribu,” ujarnya.
Untuk ukuran besek yang dijual pihak pengelola pasar, kata Purnomo,
besek bambu itu ada dua jenis seperti 10×10 dan 20×20. Untuk ukuran
10×10 dijual dengan harga Rp2 ribu dan 20×20 dijual seharga Rp3 ribu.
“Mudah-mudahan dengan disiapkannya tempat ini bisa mengurangi penggunaan
kantong plastik kresek,” ungkapnya.
Purnomo menambahkan, guna mengatasi sulitnya mencari besek bambu,
pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pedagang pecah belah yang ada.
Dimana nantinya mereka juga ikut menjual besek bambu guna mengurangi
penggunaan kantong kresek. “Kemarin sudah kami beritahu, mereka sudah
pesan ke daerah Sleman dan Tasik ke pengrajin bambu,” tutur Purnomo.
Pedagang Pesimis
Sementara itu, pedagang besek bambu pesimis dagangannya laris saat
perayaan Idul Adha mendatang. Pasalnya hingga hari ini belum ada
lonjakan pembeli besek bambu yang disebut lebih ramah lingkungan dan
higenis sebagai wadah daging kurban.
“Ada sih yang beli untuk daging kurban, katanya memang disuruh
pemerintah biar pakai besek. Tapi enggak ada lonjakan pembeli biasa
saja,” kata Abdul Rozak, pedagang di Pasar Kramatjati.
Menurutnya, di luar hari Raya Idul Adha, memang ada saja warga yang
membeli besek di lapaknya untuk berbagai keperluan. Namun karena
harganya lebih mahal, tak semua kalangan masyarakat menggunakannya.
“Kalau hari biasa sih yang beli lebih banyak pengusaha katering.
Makannya saya enggak yakin omzet naik karena pemerintah minta pakai
besek,” ujar Rozak.
Rozak menyebut besek ukuran 10×10 yang cocok digunakan jadi wadah
daging ukuran 1 kilogram dijual seharga Rp4 ribu. Dan ketuka harus
menggunakan besek, masyarakat juga harus membeli daun pisang atau alas
lain. “Kalau beli ini malah biayanya lebih mahal, soalnya kalau tidak
dialasi sisa darah hewan masih menetes,” ungkapnya.
Sejauh ini, kata Rozak, yang sudah ada lonjakan pembeli tusuk sate,
kipas, sama panggangan daging. Sementara untuk besek belum ada lonjakan
pembeli. “Doanya mudah-mudahan pas hari H banyak yang beli, kan rejeki
juga buat kami,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment