JAKARTA-Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet
sudah menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kebijakan
politik Golkar diapresiasi karena membuat internal Partai berlogo Pohon
Beringin itu lebih solid.
Pengamat politik senior Lembaga
Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menganalisis penugasan
Bamsoet sebagai Ketua MPR menjadi rekonsoliasi yang tepat. Meski dalam
rekonsiliasi itu, ada barter politik dengan Bamsoet menjadi Ketua MPR,
dan Airlangga menjadi caketum petahana.
"Tidak mungkin kita tidak mengaitkan politik di eksternal dukungan Golkar kepada MPR gitu ya.
Calonnya dengan internalnya calonnya yang juga sedang akan melakukan
sukesi diinternalnya (Munas)," kata Wiwiek, sapaan akrab Siti Zuhro,
Senin, 14 Oktober 2019.
Wiwiek mengibaratkan jadinya Bamsoet
sebagai Ketua MPR seperti barter politik. Dalam kontestasi partai
politik, hal ini menjadi lumrah dan wajar.
Dia menekankan figur Bamsoet dan Airlangga seperti mengutamakan
pentingnya kesolidan Golkar agar tetap solid. Kata Wiwiek, demi
kepentingan partai, dua kader senior Golkar itu bersediia untuk
kompromi.
"Menurut saya itu bagus buat konsolidasi Golkar
menghadapi agenda-agenda ke depan. Itulah politik, itulah politik
praktis. Jadi, siapa mendapat apa siapa akan berkuasa sebagai apa,"
tuturnya.
Sementara, politikus yang lama di Golkar, Fadel Muhamad menilai
terpilihnya Bamsoet sebagai Ketua MPR dari fraksi Golkar sebagai upaya
barter politik antara eks Ketua DPR itu dengan Ketua Umum Golkar
Airlangga Hartarto dalam Munas pada Desember mendatang.
"Saya mengamati demikian adanya (deal antara Airlangga dan Bamsoet), saya tidak ikut di dalam setelah saya di DPD," kata Fadel.
Menurut
Fadel, lobi-lobi antara Bamsoet dengan Airlangga cukup alot. Namun,
akhirnya Bamsoet memilih untuk jabatan Kursi Ketua MPR. Padahal, saat
itu Bamsoet merupakan calon kuat pesaing Airlangga dalam perebutan kursi
Ketum Golkar periode 2019-2024.
"Saya mengamati dari luar kalau
Pak Bamsoet diberi kesempatan oleh Golkar menjadi Ketua MPR, yang semula
dulu Pak Azis Syamsuddin yang sekarang menjadi Wakil Ketua DPR, maka
Bamsoet tidak akan maju pada bulan Desember nanti dalam munas Partai
Golkar," jelas Fadel.
0 comments:
Post a Comment