BANTEN -Ahli Lab Bumi dan Antariksa Departemen Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia, Judhistira Aria Utama menduga, suara
dentuman yang terdengar pada Sabtu (11/4) dini hari bisa dikatakan
berasal dari longsoran bawah tanah. Suara dentuman ini terdengar oleh
masyarakat yang tinggal di Kota Depok, Bogor dan Jakarta.
"Suaranya terdengar dari dalam bumi seperti suara meriam dan berulang
meski tidak ada jeda waktunya, boleh jadi bersumber dari longsoran
bawah tanah. Longsoran yang dipicu deformasi batuan yang melampaui batas
elastisitas batuan akan disertai pelepasan energi yang terdengar
sebagai suara dentuman," kata Judhistira dalam keterangannya, Sabtu
(11/4).
Meski demikian hal itu masih berupa dugaan. "Faktanya, PVMBG dan BMKG juga sudah membantah kemungkinan dari gempa
(tidak ada gempa kekuatan besar yang sedang terjadi) maupun letusan
gunungapi (tidak terdapat laporan suara dentuman dari pos pengamatan
gunungapi yang sedang erupsi)," tegasnya.
Ia menjelaskan, apabila sumber dentuman itu berasal dari peristiwa
atmosferik. Namun, tak ada masyarakat yang melihat adanya benda terbang
yang sedang bergerak dengan kecepatan suara.
"Bila diasumsikan sumber dentuman dari peristiwa atmosferik faktanya
tidak ada yang melihat benda terbang yang sedang bergerak dengan
kecepatan suara. Demikian pula tidak ada saksi mata yang melihat adanya
meteor besar yang disebut fireball atau bollide," ujarnya.
Ia juga mengaku, belum terima informasi atau konfirmasi dari pihak militer apakah ada pelatihan saat malam hari atau tidak.
"Pihak militer juga belum mengonfirmasi ada atau tidaknya latihan bersenjata," tutupnya.
Hingga kini juga belum adanya konfirmasi atau jawaban dari pihak TNI
saat merdeka.com coba bertanya, apakah adanya latihan pada Jumat (10/4)
malam kemarin atau Sabtu (11/4) dini hari tadi yang berkaitan dengan
adanya suara dentuman tersebut.
0 comments:
Post a Comment