SERANG – Sudah hampir satu pekan ini, di semua
kantor cabang dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Banten se Provinsi
Banten ramai dikunjungi oleh nasabah yang menarik uangnya secara
besar-besaran (rush money). Hal itu akibat pemindahan Rekening
Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank Banten ke Bank Jabar Banten (BJB) pada
21 April lalu mengakibatkan kepanikan nasabah.
Ketua Komisi III DPRD Banten, Gembong R Sumedhi menyesalkan belum
adanya jalan keluar bagi permasalahan yang terjadi di Bank Banten
termasuk nasabahnya. Rush money yang terjadi selama satu pekan ini
dikarenakan kebijakan Gubernur Banten, Wahidin Halim yang memindahkan
RKUD ke BJB.
“Iya yang jelas kita menyesalkan juga sih. Ditambah lagi program
penanganan dan pencegahan Covid-19 seakan terabaikan. Padahal anggaran
dari APBD untuk hal tersebut sudah dikeluarkan banyak,” ujar Gembong
saat dihubungi melelui telepon, Rabu (29/4/2020).
Gembong juga meminta kepada Pemprov Banten untuk segera mencarikan
solusi. “Contohnya baik pemprov dan pihak Bank Banten harus lebih masif
lagi mensosialisasikan terkait penjaminan dana nasabah tersebut,” kata
Gembong.
Sebelumnya, Pemprov Banten saat ini tengah melakukan penjajakan
merger antara Bank Banten dengan BJB. Hal itu dilakukan sebagai upaya
penyelamatan Bank Banten.
0 comments:
Post a Comment