Monday, 4 May 2020

Pandemi Corona Belum Usai, Bahaya Kelaparan Mengintai

 
ilutrasi
JAKARTA — Pandemi virus corona COVID-19 telah mengancam asasi paling dasar bagi setiap manusia, yakni hak untuk hidup. Secara global, lebih dari 200 ribu jiwa melayang akibat serangan virus tersebut. Tak sampai di situ, kini kelapatan juga jadi ancaman ikutan yang mengintai nyawa ratusan juta penduduk dunia.
Direktur Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFD), David Beasley, bahkan menyebut 265 juta penduduk dunia terancam kelaparan sebagai dampak dari pandemi virus corona.
“Kita berbicara tentang kondisi ekstrem, status darurat –tentang orang-orang yang benar-benar sedang berbaris menuju ambang kelaparan. Jika kita tidak memberikan makanan kepada orang-orang, mereka akan mati. ” kata Beasley seperti dilansir dari Kumparan.
Hal ini sudah disadari oleh lembaga PBB yang mengurusi pangan dan pertanian, Food and Agriculture Organization atau FAO. Mereka menggelar pertemuan tak terjadwal bersama menteri-menteri pertanian negara G20, pada Selasa (21/4).
Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan WFP, Bank Dunia, dan Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (International Fund for Agricultural Development/ IFAD).
“Pandemi virus corona memberikan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak sosial-ekonominya mendalam dan global. Kita membutuhkan tindakan bersama dan tegas, termasuk oleh G20, yang menteri pertaniannya saya temui hari ini.
Kita harus menjaga rantai pasokan pangan dan memastikan produksi serta ketersediaan pangan untuk semua,” kata Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu dalam pernyataan resmi usai pertemuan itu.
Dongyu pun membandingkan situasi saat ini, dengan kondisi 2007-2008 saat dunia dilanda perubahan cuaca ekstrem. Tak lama berselang, kondisi diperparah dengan krisis finansial global yang berdampak hingga 2009.
Menurutnya, sejumlah negara merespons dampak perubahan cuaca ekstrem dengan kebijakan yang didorong oleh kepanikan. Seperti larangan ekspor di negara-negara produsen pangan, pada sisi lain ada permintaan impor besar-besaran dari negara kaya untuk mengamankan stok pangan mereka. Kondisi ini telah meningkatkan kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan pangan dunia.
“Dampaknya sangat merusak, terutama bagi negara-negara miskin yang sangat bergantung pada impor bahan pangan,” ujar Dongyu. “Ini juga menyulitkan upaya organisasi-organisasi kemanusiaan untuk mendapatkan pasokan, agar bisa membantu negara miskin.”
2019 (Sebelum Pandemi Virus Corona)
* 135 juta jiwa di 55 negara
* 75 juta anak stunting
* 17 juta anak gizi buruk
2020 (Pandemi Virus Corona)
* 265 juta jiwa terancam kelaparan
* 30 negara berkembang terdampak paling parah
* 1 juta penduduk sudah terancam kelaparan sebelum ada COVID-19
Bersamaan dengan pertemuan menteri-menteri pertanian negara G20 yang diselenggarakan FAO, lembaga Global Report on Food Crisis (GRFC) yang di dalamnya juga tergabung FAO dan WFP, merilis laporan terbaru soal ancaman krisis pangan pada Selasa, (21/4).
Dalam laporan yang disusun dari hasil studi sepanjang 2019, didapati ada 135 juta penduduk dunia yang mengalami krisis pangan akut. Mereka tersebar di 55 negara. Laporan ini juga mengungkap sebanyak 75 juta anak-anak mengalami stunting atau kerdil, dan 17 juta lainnya mengalami gizi buruk.
Yang ditekankan GRFC dalam laporan terbaru yang dirilisnya itu, bahwa mereka belum memperhitungkan dampak corona. “Krisis pangan sebagai dampak virus corona COVID-19 menimbulkan risiko baru bagi negara-negara yang rentan,” demikian dinyatakan GRFC dalam laporannya.
Kekhawatiran dan peringatan lembaga-lembaga pangan dunia itu soal ancaman kelaparan, telah disebarkan ke seluruh negara, termasuk Indonesia. Bukan tanpa alasan jika Presiden Jokowi pun mengingatkan ancaman krisis pangan sebagai dampak dari pandemi virus corona.
“Peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, bahwa pandemi COVID-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia. Ini betul-betul harus kita pastikan,” kata Jokowi dalam rapat terbatas secara online, Senin (13/4).
Ia menjelaskan, mungkin panen pada musim ini masih baik. Namun, Jokowi mengingatkan panen di semester kedua nanti bisa saja bermasalah. Hal inilah yang harus menjadi perhatian seluruh kepala daerah.
“Tapi panen pada penanaman yang bulan Agustus, September nanti betul-betul dilihat secara detail sehingga tidak mengganggu produksi, rantai pasok maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada,” tutup Jokowi.(*)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Energi Untuk Masa Depan Bangsa

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

Sekretariat DPRD Kota Serang HUT RI Ke 80

KELUARGA BESAR DINAS PERKEBUNAN

KELUARGA BESAR DINAS PERKEBUNAN

BAPENDA PROVINSI RIAU

BAPENDA PROVINSI RIAU

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support