TANGSEL-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan
(Tangsel), Drajat Sumarsono mengaku banyak menerima pengaduan terkait
penyaluran bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak wabah
Corona Virus Disease 2019 (Covid19).
Hal itu didengarnya saat menggelar resesnya di Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, pada Rabu 6 Mei 2020.
Untuk diketahui, reses yang digelar oleh Drajat dilakukan dengan
skema door to door, mengingat adanya protokol kesehatan terkait
Covid-19, dimana terdapat larangan melakukan kegiatan yang melibatkan
orang banyak.
“Saya sudah berkeliling ke beberapa RW di Pondok Cabe Ilir, seluruh
kepala lingkungan aspirasinya seragam, yaitu soal bansos yang amburadul.
Satu kelurahan ini sampai sekarang belum menerima Bansos. Sementara
janji pemerintah itu dibagikan pada 4 Mei kemarin,” ujar Drajat, melalui
sambungan telepon sellulernya. Kamis (7/5/2020).
Berdasarkan aduan warga sekitar, Drajat mencontohkan persoalan
penyaluran Bansos Covid19, yakni tidak tercovernya jumlah penerima
secara maksimal dengan jumlah kuota yang diusulkan oleh pihak Kelurahan.
Sementara, warga yang nantinya dipastikan tidak menerima ini tahunya itu mereka sudah terdata dan menunggu bansos datang.
“Tetapi hasil verifikasi mereka tidak dapat, ini akan timbul
kecemburuan sosial baru di bawah. Banyak kasus di daerah para kepala
lingkungan seperti RT dan RW akhirnya ribut dengan warga karena rusaknya
persoalan data ini,” tegasnya.
Drajat mengaku, telah menghubungi Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda), Eki Herdiana, menyelesaikan persoalan data
penerima Bansos yang dianggapnya masih berantakan.
“Saya sudah hubungi Kepala Bapedda untuk segera membereskan ini,
karena ini dampaknya ialah konflik sosial di lingkungan. Bahkan ada
ancaman para kepala lingkungan mereka akan lepas tanggung jawab terkait
Bansos ini, karena mereka juga takut dituduh korupsi bansos karena ada
yang terdata tapi nantinya tidak dapat,” ungkapnya.
Drajat menerangkan, usai kegiatan Reses nantinya dirinya akan
menyurati secara resmi ke Pemerintah Kota Tangsel terkait aspirasi
masyarakat soal Bansos tersebut.
“Secara kelembagaan akan kami surati. Karena saya takut teman-teman
dewan yang saat ini sedang Reses juga mendapatkan keluhan yang sama.
Sekali lagi ini dampaknya konflik sosial jika persoalan data penerima
bansos ini tidak dilakukan secara transparan,” pungkasnya.
Jl kecapi 1 rt 008 rw 05 kampung bulak keluraham pisangan ciputang timur tangerang selatan. Sama sekali tidak mendapatkan bantuan. Padahal banyak sekali yang kelaparan terutam bagi yang ngontrak.
ReplyDeleteDi larang pulang kampung,sedangkan kebijakan dari pemerintah tangarang sama sekali tidak memberikan bantuan berbentuk apa pun. Mohon di tanggapi terima kasih
ReplyDelete