![]() |
Wali Kota Airin Rachmi Diany dan Koordinator Rumah
Lawan COVID-19 saat melepas kepulangan 13 orang yang terindikasi
COVID-19, Minggu (31/5/2020).
|
TANGERANG-Lurah Paku Jaya dan bayi berusia delapan bulan baru saja dinyatakan
terbebas dari ancaman COVID-19 usai dikarantina di Rumah Lawan COVID-19
Tangsel.
Hasil sejumlah pemeriksaan yang dijalani, menunjukkan hasil negatif
COVID-19. Mereka pun diperbolehkan pulang, pada Minggu (31/5/2020) sore.
Lurah Paku Jaya, Astari yang kini dapat kembali berkumpul dengan dua
anaknya, dipulangkan usai dirinya terpapar COVID-19, dan masuk dalam
kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Astari sempat dinyatakan positif, usai menjalani rapid test dan swab test berulang kali, beberapa waktu lalu.
Saat rapid test pertama, ia dinyatakan negatif. Namun karena
kekhawatiran yang dirasakan atas ancaman COVID-19 tersebut, ia pun
menjalanin rapid test untuk kedua kalinya.
"Karena saya yang turun langsung ke lapangan, bersentuhan langsung
dengan masyarakat. Atas inisiatif sendiri, saya menjalani lagi rapid
test. Ternyata saya dinyatakan reaktif," ujar Astari Minggu (31/5/2020).
Atas hasil itu, ia pun memboyong istri dan kedua anaknya untuk kembali menjalani serangkaian pemeriksaan.
"Saya swab, istri dan anak dirapid. Dan ternyata hasil dari
puskesmas, hasil swab saya potsitif, istri saya positif, dan kedua anak
saya berdua negatif," tuturnya.
Dengan demikian, ia pun memutuskan untuk mengkarantina diri sendiri
dan istrinya di Rumah Lawan COVID-19 yang berlokasi di kawasan Tandon
Ciater, Serpong, Tangsel.
Selama belasan hari, ia dan istri pun menjalani sejumlah prawatan. Hingga akhirnya, kini ia bisa terbebas dari ancaman COVID-19.
"Kurang lebih antara 14 hari itu, tapi istri saya masih di sini (masih dikarantina)," tambahnya.
Sedangkan, bayi berusia delapan bulan berinisial MA yang juga baru dipulangkan itu, kini telah terbebas dari ancaman COVID-19.
Bayi laki-laki tersebut, telah dinyatakan negatif usai sebelumnya
masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP). Sang bayi mendapat
hasil reaktif atas rapid test yang dijalani.
"Kira-kira 20 harian dari tanggal 12 Mei kita di sini. Tapi setelah
swab, hasilnya negatif. Terus juga dirawat, dikasih vitamin, dan makanan
bergizi," ujar Neni, ibunda MA yang juga dikarantina, lantaran menjadi
orang dalam pemantauan (ODP).
Sementara itu, selain Lurah Paku Jaya dan Bayi berusia delapan bulan,
Rumah Lawan COVID-19 juga memulangkan 11 orang lainnya, yakni sembilan
PDP, serta dua ODP. Kepulangan mereka pun langsung dipimpin Wali Kota
Tangsel Airin Rachmi Diany.
"Kita harapkan mereka jadi duta COVID-19, untuk menyampaikan,
mengedukasi kepada masyaraka, untuk mendisiplinkan diri sendiri terhadap
protokol COVID-19. Bagaimana dalam tubuh kita ada kewajiban untuk jaga
kesehatan," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment