Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang tengah melakukan proses
distribusi bantuan untuk 16.200 keluarga penerima manfaat (KPM). Proses
distribusi bantuan ditargetkan selesai pada Selasa (9/6/2020).
Kepala
Bidang (Kabid) Rehabilitas Sosial (Resos) Dinas Sosial (Dinsos)
Kabupaten Serang, Ratu Neni Fendiana mengatakan, distribusi bantuan
kepada masyarakat dimulai sejak Jumat (5/6/2020). Ditargetkan selesai
pada Selasa (9/6/2020).
“Masyarakat yang mendapatkan bantuan
kebutuhan pokok ini, khusus bagi keluarga yang belum mendapatkan bantuan
dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi,” ujarnya saat melakukan
distribusi bantuan di Kecamatan Gunungsari, Senin (8/6/2020).
Ia
mengungkapkan, dari total 16.200 KPM, untuk di Kecamatan Gunungsari
sebanyak 344 KPM tersebar di tujuh desa. “Untuk setiap KPM menerima satu
dus mie instan dan beras merek Jaseng sebanyak 20 kilogram,” ungkapnya.
Sekadar
diketahui, pada tahap pertama sebelum Ramadhan, Pemkab Serang sudah
menurunkan bantuan kebutuhan pokok untuk 20.000 KPM. Tahap pertama
menyasar keluarga lansia dan dhuafa. Kemudian tahap kedua, sebelum Idul
Fitri diturunkan bantuan kebutuhan pokok untuk 12.600 keluarga yang
menyasar keluarga sangat miskin, tetapi tidak menerima bantuan
pemerintah pusat.
Sekda Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud
Sahiri mengatakan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah telah
mengintruksikan Sekretariat Daerah dan beberapa organisasi perangkat
daerah untuk membantu Dinas Sosial (Dinsos) dalam proses penyaluran
bantuan tahap ketiga. “Kami diminta support Dinsos, supaya penyaluran
bantuan berjalan sesuai aturan,” kata Entus.
Entus mengatakan,
Pemkab Serang berupaya agar bantuan yang diturunkan tepat sasaran, serta
pendataan pun dilakukan bersama Disdukcapil Kabupaten Serang. “Data
penerima teratasi dengan dibantu pegawai Disdukcapil,” ujarnya.
Kepala
Dinsos Kabupaten Serang Ahmad Saefudin, berharap tidak ada lagi kendala
dalam percepatan penyaluran. “Kita akan langsung turun ke masyarakat
menyalurkan bantuan. Tentu dengan koordinasi pemerintah kecamatan dan
desa,” ujarnya
0 comments:
Post a Comment