SUKUHARJO- Anggota Polres Sukoharjo hingga kini masih memeriksa Henry Taryatmo (41), pelaku pembunuhan satu keluarga di Dukuh Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Motif pelaku membunuh lantaran ingin menguasai harta korban. polisi menyebut pelaku mempunyai hutang cukup banyak kepada orang lain. Mobil Toyota Avanza milik korban yang dibawa kabur bahkan sempat digadaikan Henry.
"Kita masih dalami kenapa korban melakukan pembunuhan. Tersangka ini pada awalnya kepepet, pada saat itu juga melakukan aksi. Untuk tersangka lain, kami masih melakukan pendalaman. Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi lebih detail," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, Sabtu (22/8).
Henry ditangkap polisi di wilayah Kecamatan Baki, Sabtu (22/8) dini hari. Saat ini tersangka diamankan di rumah tahanan Polres Sukoharjo.
Penangkapan pelaku setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa enam saksi. Setelah mendapat informasi itu polisi kemudian melakukan perburuan.
"Mulai pukul 01.00 kami bekerja, sampai pukul 04.00 WIB kurang lebih, kami berhasil menangkap tersangka dengan inisial HT. Tersangka ini mempunyai hubungan teman atau kerabat dari korban,” ujar Yugo.
Dia menambahkan, pembunuhan diperkirakan dilakukan pada Rabu dini hari lalu. Pelaku menggunakan pisau dapur yang diambil dari rumah korban.
Selain pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, pisau dapur dan mobil Toyota Avanza warna putih milik korban.
“Kami dari Polres Sukoharjo sangat serius dalam menangani, mengungkap siapapun yang melakukan tindak pidana di wilayah Sukoharjo. Kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur,” tandasnya.
Pasal yang dikenakan polisi terhadap pelaku yakni 365 KUHP jo 338 dan 340. Yaitu dengan ancaman hukuman penjara maksimal seumur hidup.
Diketahui, jasad satu keluarga itu baru diketahui warga pada Jumat (21/8) sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu, salah seorang warga bernama Hardo Martono berkunjung ke rumah korban.
“Warga tersebut mencium bau tidak sedap di dalam rumah korban. Setelah diperiksa didapati korban dan keluarganya sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ucap Iskandar.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, keempat korban tersebut adalah S (42) yang merupakan Kepala Keluarga, SH, istri (36), serta R (10) dan D (6), anak Suranto.
Warga Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo digegerkan dengan penemuan 4 mayat di dalam sebuah rumah dukuh Slembem RT 01 RW 5, Jumat (21/8) malam. Mayat yang sudah berbau jbusuk tersebut merupakan satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anaknya.
Kepala Desa Duwet, Suparno, membenarkan dugaan keempatnya korban pembunuhan. Ia belum mengetahui penyebab meninggalnya keempat korban. Namun di lokasi ditemukan banyak ceceran darah.
"Mereka satu keluarga. Tadi warga curiga karena ada bau busuk. Kemudian pintunya didobrak dan ditemukan para korban," katanya.
Kerabat korban mengatakan, jenazah satu keluarga itu akan dimakamkan siang ini di TPU Cluiringan, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Puluhan tetangga melayat ke pemakaman yang berjarak sekitar 8 kilometer dari rumah duka.
"Siang ini jam satu, keempat jenazah akan dimakamkan di Cluringan. Ini kita akan melayat bareng-bareng satu RT naik sepur kelinci ke sana. Semua keluarga di sini juga berangkat ke sana," ujar Acong (22), kerabat korban.
Menurut dia, jenazah mereka dimakamkan di lokasi tersebut atas permintaan orang tua Sri Handayani, istri Suranto. Dari RSUD dr Moewardi Solo, jenazah akan langsung dibawa ke Sukoharjo.
"Mertua mas Suranto yang minta dimakamkan disana, karena mbak Handayani orang sana," katanya.







0 comments:
Post a Comment