Kepemimpinan dalam Islam adalah perkara serius karena di dalamnya ada
tanggung jawab besar. Barangsiapa yang memimpin dengan adil dan menjaga
manah yang dibebankan padanya maka ia akan mendapat naungan Allah
Ta'ala.a
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam satu hadits, "Tidak beriman orang yang tidak bisa
menjaga amanah yang dibebankan padanya. Dan tidak beragama orang yang
tidak bisa menepati janjinya. (HR Ahmad)
Hadits ini merupakan
peringatan keras kepada manusia agar tidak sekali-kali mengingkari janji
dan amanah. Apalagi saat ini ramai pemanggilan pejabat untuk mengisi
kursi kementerian kabinet Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Dari Ibnu Umar RA berkata, saya telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan
diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang
suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri yang
memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggung jawab
dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas
memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang
dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta
pertanggung jawaban) darihal hal yang dipimpinnya. (HR Al-Bukhari,
Muslim) Larangan Meminta Jabatan
Dari Abu Musa Al-Asy'ari
RA, ia berkata bersama dua orang saudara sepupu, saya mendatangi Nabi
SAW kemudian salah satu di antara keduanya berkata: 'Wahai Rasulullah,
berilah kami jabatan pada sebagian dari yang telah Allah kuasakan
terhadapmu. Dan yang lain juga berkata begitu. Lalu beliau bersabda:
"Demi Allah, aku tidak akan mengangkat pejabat karena memintanya, atau
berambisi dengan jabatan itu."
Ma'qil bin Yasar RA ketika sakit
dijenguk oleh Gubernur Ubaidillah bin Ziyad, maka Ma'qil berkata: Aku
akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang telah aku dengar dari
Rasulullah SAW, Beliau bersabda: "Siapa yang diamanati Allah untuk
memimpin rakyat, lalu ia tidak memimpinnya dengan tuntunan yang baik,
maka ia tidak akan dapat merasakan bau surga. (HR Al-Bukhari dan
Muslim).
Dari Abdurrahman ibn Smurah RA, ia berkata Rasulullah
bersabda kepada saya: "Wahai Abdurrahman Ibn sammurah, janganlah kamu
meminta jabatan. Apabila kamu diberi dan tidak memintanya, kamu akan
mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya. Tapi jika kau diberi
jabatan karena memintanya, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau
kebijaksanaanmu sendiri. Apabila kamu bersumpah terhadap satu perbuatan,
kemudian kamu melihat ada perbuatan yang lebih baik, maka tebuslah
sumpah itu dan kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu." (HR
Bukhari-Muslim) Dari Aisjah Ra berkata, saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Ya Allah siapa yang menguasai sesuatu dari urusan umatku, lalu
mempersulit mereka, maka persulitlah baginya. Dan siapa yang mengurusi
umatku lalu berlemah lembut pada mereka, maka permudahlah baginya. (HR
Muslim)
Pemimpin Adil Akan Dinaungi Allah
Dari
Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Ada tujuh golongan yang akan
mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali
naungan-Nya, yaitu: pemimpin yang adil, pemuda yang senantiasa beribadah
kepada Allah Ta'ala, seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua
orang saling mencintai karena Allah, laki-laki yang ketika diajak
bermaksiat oleh seorang wanita bangsawan lalu ia menjawab: 'saya takut
kepada Allah. Kemudian seorang yang mengeluarkan sedekah dan
merahasiakannya dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi
sampai meneteskan air mata."
Dalam hadits ini diungkapkan
keutamaan seorang pemimpin adil mendapat posisi pertama orang yang
mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat. Ini menunjukkan betapa
beratnya mengemban amanah pemimpin untuk selalu bersikap adil dan
menyelesaikan urusan rakyat.
Rusman Siregar
0 comments:
Post a Comment