TANGSEL -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat di Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan bukanlah dari aktifitas kegempaan maupun petir. Hal itu diungkapkan langsung oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Urip Setiyono melalui siaran persnya yang diterima Kesimpulan itu berdasarkan hasil analisa dari rekaman alat monitoring aktivitas kegempaan terdekat dengan lokasi yaitu seismograph di Pondok Aren (PTJI) dan rekaman alat monitoring aktivitas petir di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang,” ujarnya, Sabtu (30/1/2021).
“Suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat Kelurahan Muncul Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan bukan berasal dari aktivitas kegempaan maupun petir,” tambahnya.
Pihaknya juga memberitahu ada beberapa hal yang bisa menyebabkan suara dentuman antara lain asteroid dapat memicu gelombang kejut ketika jatuh dengan kecepatan supersonik.
“Gelombang kejut inilah yang terdengar sebagai suara dentuman,” terangnya.
Lalu ada gelombang kejut yang kuat selama erupsi gunung api, kemudian ada gempa sangat dangkal dapat mengeluarkan suara dentuman.
“Pesawat dengan kecepatan supersonik melintas juga bisa menyebabkan suara dentuman itu,” tuturnya.
Selain itu, dijelaskan Urip, penyebab lain adalah ledakan dari bahan peledak seperticlatihan militer, tradisi penghormatan di militer, ledakan blasting tambang, eksplorasi seismik dan lain-lain.
“Terakhir adalah petir dalam kondisi cuaca dan jarak tertentu dapat terdengar seperti suara dentuman,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah warga yang tinggal di dekat Kelurahan Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan dibuat heboh, lantaran adanya suara dentuman misterius yang terdengar di atas langit pada siang hari.
Seorang warga Muncul, Rian Maulana menceritakan kejadian yang terjadi sekira pukul 10.30 WIB pagi, suara dentuman itu menurutnya hanya berdurasi lima detik saja.
0 comments:
Post a Comment