Foto : Dok KBRI Berlin |
BERLIN - Tekad Indonesia melakukan reformasi hijau di bidang pembangunan infrastruktur wilayah perkotaan mendapat dukungan dari pemerintah Jerman melalui kerja sama inisiatif Indonesia - Jerman untuk infrastruktur hijau yang implementasinya resmi diluncurkan pada Kamis (4/3) lalu.
Kerja sama ini diarahkan pada proyek tranformasi dan inovasi wilayah perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia.
"Dalam kapasitas sebagai Menko Maritim dan Investasi, saya ingin meyakinkan semua pihak yang hadir saat ini bahwa inisiatif ini akan mencapai sasarannya. Keinginan kita untuk melakukan perbaikan lingkungan, pengurangan emisi karbon, dan peyediaan fasilitas layanan yang lebih baik bagi masyarakat sudah tampak titik terangnya. Dalam waktu ke depan kita akan bisa saksikan bersama sungai-sungai yang lebih bersih, sampah laut berkurang, akses air bersih yang lebih luas bagi masyarakat, serta sarana transportasi publik yang lebih efektif dan lebih baik," tegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya, seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Senin (8/3).
Melalui kerja sama ini, Jerman akan memberikan dukungan pendanaan sebesar 2,5 milyar Euro, atau kurang lebih setara 41,25 triliun rupiah. Pendanaan ini akan diberikan secara bertahap selama lima tahun melalui kemitraan dengan bank KfW, yang merupakan Bank Nasional Jerman untuk pendanaan pembangunan, serta dengan pihak GIZ.
Selain dukungan pendanaan, program inisiatif infrastruktur hijau ini juga diwujudkan melalui kerja sama alih teknologi, kampanye penyadaran publik, serta dialog pada tataran kebijakan antara kedua pemerintah.
Menteri BMZ Jerman, Gerd Muller menegaskan Jerman terkesan dengan strategi dan target yang ditetapkan Indonesia untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025. Begitupun program pengelolaan sanitasi, penyediaan air bersih, dan pembenahan sistem transportasi publik yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
"Untuk negara yang memiliki jumlah pulau lebih dari 17 ribu, target-target tersebut sangat luar biasa dan perlu didukung. Indonesia memiliki peran penting dalam penanggulangan perubahan iklim. Indonesia memiliki 93 juta hektare hutan. Saya berkesempatan meninjau hutan-hutan Indonesia yang bagi saya sangat menakjubkan. Untuk itu kita perlu bekerja sama. Lets work together closely and act quickly. Indonesia terbukti sebagai mitra handal dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global," tambah Menteri Muller.
Sementara itu, Dubes RI Berlin, Arif Havas Oegroseno menyampaikan tiga poin penting dari pelaksanaan kerja sama ini. Pertama, kerja sama ini merupakan refleksi dari hubungan dan kerja sama signifikan antara Indonesia dan Jerman yang memiliki latar belakang sejarah yang sangat panjang. Kedua, inisiatif ini contoh konkret bagaimana kedua negara melakukan kerja sama nyata dalam mengatasi isu perubahan iklim. Selain itu, Dubes Oegroseno juga menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan contoh sangat baik dari implementasi kebijakan Indo Pasifik Jerman di kawasan Asia.
0 comments:
Post a Comment