![]() |
Enung Arminah, kakak Nenah Arsinah menunjukkan foto adikknya yang terancam hukuman mati karena dituduh membunuh di Dubai, Uni Emirat Arab. |
MAJALENGKA - Ancaman hukuman mati yang dihadapi Nenah Arsinah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di tempatnya bekerja, Dubai menghadirkan kesedihan pada segenap keluarganya. Apalagi, Nenah yang merupakan warga Desa Ranjiwetan, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka , Jawa Barat diyakini tidak melakukan kejahatan pembunuhan seperti yang dituduhkan kepadanya.
Kakak Nenah, Enung Arminah yakin adiknya tidak melakukan tindak kriminal yang berujung pada meninggalnya sopir si majikan. Keyakinan Enung itu diperkuat keteguhan Nenah yang berani bersumpah tidak melakukan pembunuhan. “Demi Allah, demi Rosulullah, kata adik saya, ‘saya tidak melakukan itu,’ kata Enung.
Dari penuturan adiknya, nasib yang membuatnya terancam hukuman mati
berawal dari tipuan sang majikan. Beberapa saat setelah sopirnya
meninggal, Nenah disodorkan kertas bertuliskan arab gundul untuk
ditandatanganinya. Kepada Nenah, jelas dia, sang majikan perempuan itu
mengatakan bahwa dia akan dinikahkan dengan tetangga sang majikan.
“Adik
saya nggak ngerti. Dia (majikan) bilang ‘kamu harus tandatangan sama
orang Filifina. Pas ditandatangi, dia (majikan) bilang mau ngasih uang
yang banyak, mau menikahkan adik saya yang namanya Nenah Arsinah.
Katanya (dinikahkan) sama tukang laden yang tetangga itu,” papar dia.
Mendengar
penjelaskan itu, jelas Enung, membuat adiknya merasa bahagia. Namun
kebahagiaan Nenah itu tidak bertahan lama. Alih-alih segera dinikahkan,
dia justru dibawa petugas polisi setempat.
“Ternyata bohong,
majikan perempuan itu. Tiba-tiba nelepon polisi, adik saya diborgol,
dibawa, dipukuli disuruh ngaku telah membunuh, dan zina. Padahal demi
Alloh demi Rosulallah, kata adik saya, saya tidak melakukan itu," jelas
dia.
Di tengah upayanya agar Nenah bisa lepas dari hukuman dan
pulang kampung, Enung mengaku dirinya bersama keluarga di rumah pun
mendapat musibah.
“Siapa yang mau menolong adik saya. Saya sudah
tertipu berkali-kali sama orang yang akan menolong, tapi tidak satupun
yang menolong adik saya. Kami mohon kepada semua perwakilan KBRI, KJRI
dan sama Bapak Presiden Bapak Joko Widodo, kami mohon pertolongan,”
ujarnya.
0 comments:
Post a Comment