Saturday, 5 June 2021

Insentif Pemerintah ke Petani Sangat Normatif

 


BOGOR - Sekitar 64,13 persen ekonomi Indonesia berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor pertanian yang masih tumbuh positif 2,15 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Data mencatat sektor pertanian tetap tangguh selama pandemi Covid-19 dengan kontribusi nilai ekspor mencapai 400 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau 3 persen dari total ekspor Indonesia. Ekspor sektor pertanian naik signifikan di masa pandemi dengan kenaikan 16,2 persen secara yoy dan secara bulanan tumbuh 20,8 persen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berkomitmen menguatkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani/nelayan.

"Pemerintah telah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menyokong sektor pertanian dan perikanan," kata Airlangga saat bersilaturahmi dengan peternak dan Kampanye makan Ayam dan Telur, di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (3/6).

Stimulus dan insentif khusus untuk menjaga kinerja sektor pertanian dan perikanan, antara lain melalui program padat karya pertanian dan perikanan, bantuan Presiden produktif ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor pertanian, subsidi bunga mikro/ Kredit Usaha Rakyat (KUR), dukungan pembiayaan koperasi dengan skema dana bergulir.

Sedangkan program strategis sektor pangan dan pertanian mulai dari stabilitas harga dan pasokan pangan, pengembangan hortikultura orientasi ekspor, kemitraan closed loop hortikultura, peremajaan sawit rakyat, hingga pengembangan industri rumput laut.

Khusus industri perunggasan, pemerintah akan mendorong hilirisasi di industri perunggasan untuk membantu peternak. "Dengan peningkatan konsumsi daging dan telur ayam ras maka optimalisasi sumber daya produksi dapat dilakukan dan diharapkan peternak ayam lebih sejahtera," kata Airlangga.

Perlu Penajaman

Menanggapi stimulus dan insentif itu, Peneliti Pertanian dari Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), Raden Dikky Indrawan, menilai secara umum program memperkuat ketahanan pangan pemerintah itu masih sangat normatif.

"Memang baik, tetapi masih sangat normatif, perlu penajaman," tegas Dikky.

Dikky mengatakan tantangan dari implementasi kebijakan itu membutuhkan sinergi yang kuat antar-stakeholders, baik pemerintah, industri, akademisi, dan para petani dan nelayan.

Sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan daerah menjadi penting untuk akselerasi program.

Selain itu, perlu memperhatikan paradigma pembangunan berbasis ekonomi perdesaan yang diperkuat dengan pendekatan model bisnis usaha petani dan nelayan yang mengakar dan berkelanjutan.

"Dengan itu, usaha pertanian bukan sekadar produksi, tetapi memiliki ekosistem bisnis yang mendukung rantai nilai terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Dikky.

Dalam kesempatan terpisah, Pakar Pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur, Surabaya, Ramdan Hidayat, mengatakan pelaksanaan program stimulus di tataran bawah perlu diperhatikan karena sangat menentukan keberhasilan dari tekad pemerintah meningkatkan ketahanan pangan.

"Petani harus disemangati agar mereka tetap berproduksi. Pertanian ke depan harus berorientasi pada petani, mulai pengadaan bibit dan pupuk subsidi yang merata, hingga pembelian hasil panen yang harus dihitung sesuai biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja, bukan saprodi saja sebagai penentu harga dasar," kata Ramdan.

Saat ini, jelas Ramdan, sering kali yang diperhitungkan hanya sarana produksi (saprodi), padahal petani harus bayar pajak, sewa lahan, dan sebagainya. Kalau petani diakui sebagai ongkos tenaga kerja maka petani akan sejahtera, menunjang ketahanan pangan.

Selain itu, pemerintah harus berpihak pada nilai tambah. Banyak kendala seperti pabrik porang hanya menghasilkan beberapa produk turunan saja, padahal ada 21 produk turunan dari porang. Rakyat hanya bisa menjual buah sawit ke pabrik, sedangkan nilai tambah ada pada investor.

"Program stimulus dan insentif harus dipetakan karena kebutuhan setiap sentra berbeda. Banyak petani punya kartu tani, tetapi tidak mendapat jatah pupuk bersubsidi," katanya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support