BANDUNG- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memprioritaskan distribusi bantuan alat kedaruratan untuk pasien Covid-19 ke daerah terpencil. Menurut dia, fasilitas di daerah perkotaan sudah dalam kondisi terkendali.
Hal ini ia sampaikan saat Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima secara virtual 50 tabung oksigen medis ukuran 6 meter kubik kondisi baru dan 1.000 paket sembako dari PT Lion Super Indo, Senin (13/9).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan walaupun kondisi kedaruratan pandemi Covid-19 di Jabar berangsur membaik, tetapi semua pihak tetap perlu waspada. Ia mengapresiasi pihak yang masih memberikan bantuan.
"Kami akan segera distribusikan ke rumah sakit khususnya yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan yang memadai, kalau Bodebek dan Bandung Raya biasanya lebih baik kondisi infrastruktur kesehatannya tapi berbeda di ujung Jabar maka kita prioritaskan menerima bantuan ini," ucap dia.
Saat ini, ada sekitar 7.000 kasus aktif Covid-19 di Jabar. Sebagian dirawat di rumah sakit, dan sisanya melakukan isolasi mandiri maupun di tempat isolasi terpusat. Tidak menutup kemungkinan fasilitas oksigen medis masih dibutuhkan oleh pasien.
Sementara bantuan 1.000 paket sembako akan fokus didistribusikan kepada warga terdampak pandemi yang tidak terjangkau bantuan sosial formal.
"Kami masih ada sekitar 7 ribuan kasus aktif yang tentunya membutuhkan oksigen tapi puncaknya sudah turun pada Juli lalu yang mencapai 120 ribu," terang dia.
"Kita melihat permasalahan ekonomi masih dan distribusi sembako nanti akan diatur oleh tim fokusnya ke daerah yang tingkat kemiskinannya paling tinggi dan kurang terjangkau oleh bansos formal," jelas Kang Emil.
Mewakili PT Lion Super Indo, Monica, menyatakan pemberian bantuan tanggap darurat Covid-19 ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi perusahaan ke-24. Pihaknya menggandeng Yayasan Benihbaik dan Yayasan Sagraha Indonesia Peduli Sesama dalam penyaluran bantuan.
Menurutnya, kebutuhan oksigen di sejumlah daerah masih cukup tinggi dan kasus penularan masih terjadi walaupun sudah menurun. Karena itu diperlukan kesiagaan dari semua bila kasus kembali melonjak.
"Masih ada kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah termasuk Jabar meskipun kondisinya membaik tapi kita tetap perlu siap siaga karena kondisi darurat Covid-19 belum selesai," ujar Monica.
0 comments:
Post a Comment