JAKARTA - Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy, Shiskha Prabawaningtyas, mengharapkan di usianya ke-76 TNI mampu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas profesionalisme prajuritnya.
"Harapan terhadap TNI di usia ke-76 tentu adalah integritas dan komitmen untuk peningkatan kualitas profesionalisme dalam menjalankan peran dan fungsi sesuai dengan amanat undang-undang," kata dia, di Jakarta, Senin (4/10).
Namun, lanjut dia, jaminan profesionalisme TNI dalam sistem demokrasi yang menjunjung supremasi sipil atas militer tentu membutuhkan komitmen dan kebijakan politik negara. "Komitmen, kemauan politik, dan kapasitas otoritas sipil merupakan kunci dalam menjamin kualitas profesionalisme TNI ke depan," tuturnya.
Terkait postur pertahanan, tambah dia, saat ini TNI masih bertransformasi menuju ideal khususnya dalam mengatasi dinamika perubahan ancaman dan keberlanjutan modernisasi persenjataan.
Sementara itu, pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati,berpendapat, pemenuhan kebutuhan akan sistem kesenjataan masih banyak yang harus ditingkatkan dan dibenahi pengadaannya.
Pengembangan sistem kesenjataan saat ini menggunakan paradigma baru yang menyatakan bahwa pembangunan kekuatan pertahanan adalah investasi. Anggaran yang disediakan pemerintah untuk pengembangan kekuatan tidak dipandang sebagai biaya yang harus dikeluarkan, tetapi justru investasi yang harus memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia.
Pengembangan alutsista sesuai dengan MEF, kata Susaningtyas, adalah investasi untuk keutuhan NKRI dan menjamin keberlangsungan pembangunan nasional. "Tanpa alutsista yang andal, pembangunan nasional dapat terganggu, bahkan terhambat," katanya.
Oleh karena itu, tambah dia, pemerintah perlu memberikan alokasi anggaran pertahanan dengan sekitar 1,8 sampai 2 persen dari PDB.
Tabur Bunga
Sementara itu guna menyambut HUT, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara ziarah nasional dan prosesi tabur bunga di tengah guyuran hujandi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin petang.
Ziarah dan tabur bunga ini dilakukan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI yang jatuh hari ini, 5 Oktober. Ziarah dan tabur bunga juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Bakti Agus Fadjari, danKasum TNI Letjen Eko Margiyono.
"Kami melaksanakan serangkaian kegiatan hari ulang tahun ke-76dengan tema Bersatu, Berjuang, Kita Pasti Menang," kata Panglima. Menurut dia, ziarah dan tabur bunga merupakan bentuk sinergitas antartiga matra TNI.
"Adalah satu bentuk soliditas, sinergitas TNI AD, AL, dan AU untuk melaksanakanfungsi pertahanan dalam rangka melaksanakan tugas," tegas mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini.
Panglima bersama kepala staf menaburkan bunga di pusara Presiden BJ Habibie hingga Pahlawan Revolusi.
Selain di TMP Kalibata, kegiatan ziarah dan tabur bunga dilakukan di makam Presiden Soekarno yang dipimpin Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto di Blitar, Jawa Timur.
Kemudian makam Presiden Abdurrahman Wahid yang dipimpin Dankodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat di Jombang.
0 comments:
Post a Comment