Tuesday 9 November 2021

Memaknai Hari Pahlawan 10 November 2021

 


Ihfadh linafsika qabla mautika fazzikru lil insani ‘umurun tsanin (Peliharalah dan jagalah setiap dirimu [dengan amal baik] sebelum ajal, maka umur kedua setelah mati [tetap] akan dikenang oleh manusia)
 
PAHLAWAN pahlawan dimaknai sebagai orang yang berjuang dengan gagah berani dalam membela kebenaran (KBBI). Secara etimologis ada juga yang memaknai pahlawan berasal dari akar kata pahala, dan berakhiran wan, pahalawan. Artinya, mereka pantas memperoleh pahala karena jasa-jasanya bagi perjuangan menegakkan kebenaran. Bila merujuk pada KBBI, maka menjadi pahlawan adalah hal yang memungkinkan bagi seseorang, bahkan siapa pun yang berjuang dalam membela kebenaran bisa menempati posisi sebagai seorang pahlawan.

Pahlawan adalah gelar untuk orang yang dianggap berjasa terhadap orang banyak dan berjuang dalam mempertahankan kebenaran. Dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan, seseorang dijuluki pahlawan karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan negara dan bangsa ini untuk menmperoleh kemerdekaannya. Seorang pahlawan berjuang karena mencintai negeri dan tanah tumpah darahnya (hubb al-wathan min al-iman).
Menegakkan kebenaran
Dalam perspektif Islam, pahlawan dapat dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakkan kebenaran (al-haq) demi memperoleh ridha Allah semata. Kredo dan doktrinnya adalah limardhatillah wa li i’lai kalimatillah hiya l-‘ulya. Kata kuncinya adalah kebenaran (al-haq) dan ridha Allah Swt. Jadi, kebenaran adalah segala sesuatu (baik yang berupa perintah maupun larangan) yang datang dari Allah Swt melalui ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw. (Wama atakum al-Rasulu fakhuzuhu wama nahakum ‘anhu fantahu).

 

Dengan demikian, pahlawan dalam perspektif Islam harus memiliki koridor dan konteks ini (memperjuangkan kebenaran dan untuk menjunjung nilai luhur Islam sebagai agama yang benar). Dalam konteks makro, pahlawan Islam adalah orang Islam yang berjuang membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan Negara dari penindasan dan penjajahan.
Dari sisi lain, juga disebut pahlawan pasti memiliki kontribusi atau jasa besar bagi orang lain, karena semua ajaran dalam Islam memiliki implikasi positif bagi orang lain, bahkan untuk semesta alam ini (semua makhluk hidup), sebagaimana sabda Nabi saw, Khair al-Nas anfa’uhum li al-nas dan firman Allah, Wama arsalnaka illa rahmatan li al-‘alamin.
Mengenai berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan ini banyak disebut dalam Alquran, di antaranya: “Perangilah mereka sehingga tidak ada lagi penindasan, dan yang ada hanya keadilan dan keimanan kepada Allah.” (QS. 2:193) “seluruhnya dan di mana saja.” (QS. 8:39). “Dan kenapa kamu tidak berperang di jalan Allah. dan untuk mereka yang lemah, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berkata “Tuhan, keluarkanlah kami dari kota ini yang penduduknya zalim; dan berilah kami dari pihak-Mu orang yang dapat menjadi pelindung, dan berilah kami dari pihak-Mu penolong.” (QS. 4:75).
Sesungguhnya para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, dari segala bentuk penjajahan, baik yang kita ketahui maupun yang tidak, mereka hidup di hati kita. Jadi, sebetulnya pahlawan itu tidak pernah mati, karena jasa-jasanya selalu dikenang oleh orang banyak. Kebaikannya selalu tertabur dalam jiwa umat, sehingga tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan arwahnya setiap saat. Meskipun secara lahiriyah sudah tiada, namun secara hakiki belum, ia mati tetapi hidup.
Allah Swt berfirman, “Dan janganlah kalian sekali-kali mengatakan bahwa orang-orang yang berjuang (terbunuh) di jalan Allah itu mati melainkan mereka hidup tetapi kita tidak merasakan.” (QS. al-Baqarah: 154).
Pahlawan dalam Islam adalah orang yang berani memperjuangkan Islam sampai ia menang atau mati. Oang-orang yang berjuang itu pun tidak memperdulikan apakah ia bakal mendapat penghargaan atau tidak dari institusi manapun, yang mereka harapkan adalah keridhaan dari Allah Swt.
Kriteria jihad
Dalam Islam kategori berjuang (jihad) itu ada beberapa macam, di antaranya adalah jihad memerangi hawa nafsu (jihad al-nafs), termasuk jihad memerangi syetan, jihad , jihad memerangi orang munafik (jihad al-nifaq).
Menurut Rasulullah saw, jihad yang paling besar adalah jihad memerangi hawa nafsu. Hal ini pernah disampaikan oleh Rasulullah saw saat usai perang Badar. Beliau berkata kepada para sahabatnya, “Kita masih akan menghadapi perang yang lebih dahsyat lagi. Kata sebagian sahabat: Perang apalagi ya Rasul? Bukankah ini perang yang dahsyat? Jawab Nabi: Perang melawan hawa nafsu”.
Pahlawan yang tanpa tanda jasa pun juga banyak, misalnya para guru dan para generasi tua yang berjasa kepada generasi penerusnya. Ada sebuah cerita menarik terkait dengan kisah kepahlawanan ini. Alkisah, seorang raja Persia ernama Kisra Anu Syirwan melakukan patroli ke rumah-rumah penduduk. Ketika ia tiba di satu rumah, di sana ia menemukan seorang kakek sedang menanam pohon di halaman rumahnya. Sang raja tertawa dan bertanya, “Wahai kakek, kenapa engkau menanam pohon itu yang akan berbuah 10-20 tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun ke depan, sedangkan engkau mungkin tahun depan sudah mati dan tentu engkau tidak dapat menikmati buah-buahan yang telah engkau tanam itu”.Dengan senyum dan penuh optimisme sang kakek menjawab, “Wahai raja, laqad gharas-a man qabla-nâ fa akal-nâ wa naghris-u nahn-u li-ya’kul-a man ba`da-nâ, orang-orang sebelum kita telah menanam pohon dan buah dari pohon tersebut kita nikmati sekarang, maka kita menanam kembali pohon yang buah-buahnya akan dinikmati oleh orang-orang setelah kita” (Didaat: 2008).
Banyak pahlawan yang tercatat dalam sejarah Islam baik pada zaman Nabi maupun pada masa-masa sesudahnya yang tak terhingga jumlahnya. Ada juga pahlawan besar Islam yang coba mengobarkan semangat jihad Nabi dengan menggaungkan Sirah Nabawiyah-nya, misalnya saja Shalahuddin Al-Ayyubi. Shalahuddin Al-Ayyubi telah terukir namanya dalam sejarah perjuangan umat Islam, karena ia mampu menumpas tentara multinasional Salib dari seluruh benua Eropa.
Guna membangkitkan kembali ruh jihad di kalangan umat Islam yang saat itu telah terlena dengan perjuangan yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad saw, maka Shalahuddin inilah yang mencetuskan ide dirayakannya kelahiran Nabi Muhammad saw (maulid al-Rasul). Melalui media peringatan itu, diungkaplah sikap kesatria dan kepahlawanan Nabi Muhammad saw. Hingga kini peringatan itu menjadi tradisi di kalangan masyarakat Islam, tak terkecuali di Indonesia.
Rasa tanggung jawab terhadap agama (Islam) telah ia baktikan di kalangan umat Islam menghadapi serbuan tentara ke tanah suci Palestina selama dua puluh tahun, dan akhirnya dengan kegigihan dan kemampuannya ia dan pasukannya dapat memukul mundur bala tentara yang dipimpin oleh Richard The Lionheart (Richard Si Hati Singa) dari Inggris.
Inilah satu contoh pahlawan besar Islam yang bisa disebut di sini, dari sekian pahlawan-pahlawan Islam yang lain.Seperti Imam Bonjol, Tgk Chik Ditiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dhien dan lainnya di Serambi Makkah. Di setiap penghujung abad, selalu muncul pahlawan-pahlawan yang tegak memperjuangkan kebenaran di muka bumi ini.
Hanya yang perlu dipahami bahwa perjuangan yang ditegakkan atas nama Islam, tidak dimonopoli oleh sekelompok Islam itu sendiri. Karena ada sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam ketika memperjuangkan Islam, justru malah merugikan orang lain dan memerangi orang-orang yang tidak bersalah, maka yang demikian itu tidak dibenarkan adanya. Perjuangan Islam mesti tidak akan merugikan siapa pun.
Ketika Nabi Muhammad saw berjuang menegakkan Islam, yang ditegakkan Nabi adalah menegakkan nilai-nilai kemanusiaan universal: keadilan, kesamaan, toleransi, dan hak-hak orang lain tetap diperhitungkan. Sikap Nabi saw yang toleran dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang memang lahir dari ajaran Islam inilah yang kemudian memosisikan Islam sebagai agama rahmat. Nabi sendiri menegaskan, Ahabb al-adyan ila Allah al-hanifiyyat al-samhah.
Merindukan sosok pahlawan, merindukan pemimpin sejati. Keberadaannya sekarang entah di mana. Pahlawan sedang dicari. Mungkinkah kitalah pahlawan yang sedang dicari dan dinanti-nanti. Jadilah pahlawan, yang banyak manfaatnya. Merajut kebaikan, menebar manfaat. Amin ya Rabbal ‘alamin.
* Dr. H. Abdul Gani Isa, SH, M.Ag., staf pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Share:

0 comments:

Post a Comment

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

DPRD BENGKULU

DPRD BENGKULU

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

PERKIM KOTA CILEGON

PERKIM KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

Sekretariat DPRD Tangerang

Sekretariat DPRD Tangerang

DPRD KOTA SERANG

DPRD KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

PERTAMINA 2024

PERTAMINA 2024

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support