–HPN Momentum Menata Masa Depan Pers
-Pers Berkontribusi Membangun Bangsa
Kendari menjadi pusat perhatian nasional sepekan terakhir. Menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN), Kota Lulo dikunjungi pegiat pers dari seluruh Indonesia. Dari sabang sampai merauke, berkumpul di Kendari. Pejabat negara hingga duta negara asing turut hadir. Dari Kendari, akan diputuskan hasil konvensi Media Massa yang bakal mempengaruhi arah perjalanan pers Indonesia.
Di Kendari, peserta HPN, pejabat negara, maupun duta asing, tak hanya mengikuti rangkaian kegiatan. Tapi juga bisa menikmati berbagai sumber daya yang ada di ibu kota provinsi dan daerah lainnya di Sultra. Mulai dari kuliner khas daerah, hingga mengeksplor keindahan wisata. “HPN ini menjadi momentum promosi potensi daerah. Kita sudah memberikan yang terbaik untuk seluruh tamu. Hasil HPN di Kendari, akan memberi kontribusi penting dalam perkembangan media di Indonesia di masa depan,” ungkap Ali Mazi, Gubernur Sultra. Dirinya berharap tamu datang di Sultra dengan tertawa dan pulang dengan perasaan bahagia.
Kajati Sultra, Sarjono Turin juga mengapresiasi pelaksanaan HPN di Kendari. Terkhusus kalangan pers, mantan Wakajati DKI Jakarta ini menilai perannya sangat penting. “Kinerja kita tidak akan banyak diketahui publik tanpa publikasi dari pers/media,” ujarnya. Senada disampaikan Rektor UHO, Prof Muh Zamrun. Menurutnya, menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Sultra dipercaya menjadi tuan rumah HPN.
Sebab, banyak hal positif bisa didapatkan. “Menjadi tuan rumah event
nasional bukan hal mudah. Ini bentuk kepercayaan pada media massa dan
pemerintah daerah tentunya,” kata Prof Zamrun. Dari sisi ekonomi, event
nasional sudah pasti mampu menggerakan ekonomi masyarakat, ada sharing
informasi dari para tokoh nasional, demikian halnya dengan teman teman
pers lokal dan nasional. Tentu memberikan effect peningkatan kualitas
dalam hal penyampaian informasi pada publik.
“Saya berharap momentum
ini, tidak saja sekadar seremoni tapi mampu memberikan energi baru
utamamya pada peningkatan kualitas para pewarta, yang akhirnya secara
konsisten memberikan pengaruh pada perbaikan kualitas hidup masyarakat,”
harapnya.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir bahagia bisa menjadi tuan rumah. Menurutnya, ini bisa menjadi titik balik kemajuan pers Indonesia. “Kami senang menjadi tuan rumah. Semoga pertemuan tahunan ini, bisa melahirkan suatu keputusan yang bisa memberi warna baru dunia pers Indonesia. Tentu saja kita harapkan ke arah yang lebih baik,” ungkap Sulkarnain Kadir, kemarin.
Sulkarnain mengakui, pers punya kontribusi besar dalam membangun daerah dan bangsa. Pers bisa menjadi jembatan penghubung, antara kepentingan masyarakat dan pemerintah. Sehingga tercipta kesamaan persepsi dalam pembangunan. Kehadiran pers sebagai pilar keempat demokrasi, sangat penting dalam mendukung pembangunan daerah.
Lanjut dia, pers memiliki peran kontrol sosial, sehingga bisa mengawasi kebijakan pemerintah. “Kita harus akui, pers banyak membantu pemerintah dalam pembangunan daerah. Tak sedikit kritik dari masyarakat yang disampaikan kepada kami lewat pers untuk terus meningkatkan pelayanan. Bagi saya ini sangat positif,” jelasnya.
Kehadiran pers juga, lanjut mantan anggota DPRD Kota Kendari ini, sangat membantu pemkot dalam mengekspose kerja pemerintah supaya diketahui masyarakat. “Masyarakat harus mengetahui sejauh mana progres pembangunan berjalan. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban publik. Harus terbuka. Apalagi saat ini kita berada diera digital. Sarana untuk menyampaikan informasi sudah tak terbatas,” jelasnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, kehadiran pers juga sangat membantu pemerintah di masa pandemi Covid-19. Pers membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat, supaya tetap disiplin protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. Tak kalah penting, pers menjadi saringan dalam menangkal dan mereduksi berita hoaks (bohong) di media sosial. “Kehadiran pers sangat penting untuk meluruskan berita hoaks di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sebagai tuan rumah pelaksanaan HPN tahun 2020, Sulkarnain sangat mendukung. Dirinya berharap, hajatan tahunan itu bisa jadi momentum bagi pemerintah dalam mempererat hubungan kerja sama dengan insan pers di tanah air, khususnya di Kota Kendari. “Kami akan terus bersinergi dengan teman-teman media. Kami yakin bantuan publikasi, saran bahkan kritik dari pers akan jadi penyemangat bagi kami untuk meningkatkan pelayanan masyarakat,” ucapnya.
Para kepala daerah lain di Sultra juga merasakan hal serupa. Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa sangat merasakan peran pers sebagai sarana sosialisasi program pembangunan. “Lewat media, pembangunan yang kita lakukan bisa diketahui masyarakat luas. Tak hanya di Konawe, tapi juga Sultra,” jelasnya. Untuk itu, dirinya sangat mendukung supaya pers terus berbenah. Meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia.
Bupati Buton, La Bakry juga demikian. Menurutnya, kontribusi pers terhadap daerah dan bangsa sangat besar. “Pers membuat jangkauan informasi semakin dekat. Sehingga menjadi penghubung kepentingan rakyat dan pemerintah,” jelasnya. Senada diungkapkan Bupati Buteng, Samahuddin. Politisi PDIP ini telah merasakan begitu besar peran pers dalam membantu publikasi program pembangunan daerah.
“Kalau kita sampaikan kepada masyarakat, paling hanya di wilayah itu saja yang dengar. Tapi kalau lewat media, jangkauannya lebih luas,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bappeda Sultra, Robert J. Maturbongs mengatakan, HPN menjadi momentum mensinergikan pembangunan daerah. Atas dasar itu, Bappeda turut ambil bagian. Apalagi HPN ini tak hanya dihadiri delegasi dari 34 provinsi di Indonesia, namun juga pejabat tinggi negara, para Duta Besar (Dubes) negara sahabat hingga sejumlah kepala daerah.
HPN Momentum Menata Masa Depan Pers
Dua poin penting hasil konvensi media massa adalah pertama, transformasi digital yang terjadi baik di media, fiskal, pajak, perbankan dan sebagainya telah membawa banyak manfaat dan kesempatan baru. Namun demikian, sejumlah permasalahan juga muncul. Seperti berkembangnya hoaks dan ujaran kebencian di ruang publik, potensi capital outflow dari surplus ekonomi digital, hilangnya potensi pajak dari ekonomi digital, problem ketidaksetaraaan hukum dalam industri media dan teknologi, hingga lahirnya pengangguran jenis baru.
Kedua, dalam konteks kedaulatan nasional, guna membangun ruang publik yang sehat, Konvensi Nasional Media Massa HPN 2022 merekomendasikan agar pemerintah dan/atau Dewan Perwakilan Rakyat mempercepat kehadiran regulasi Publisher Right maupun regulasi lain yang memiliki tujuan membangun kemandirian atau kedaulatan digital.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai inisiatif Dewan Pers, perwakilan Asosiasi Perusahaan Media, dan para jurnalis yang turut memberikan kontribusi pemikiran terkait rencana regulasi hak publikasi jurnalistik melalui konvensi media massa patut diapresiasi. “Regulasi ini bukan sekadar melindungi kepentingan pers nasional dalam menghadapi dominasi media baru platform digital global. Namun lebih dari itu, bisa menjaga ekosistem media agar kemanfaatannya dapat dinikmati semua kalangan,” jelasnya.
0 comments:
Post a Comment