JAKARTA ( Kontak Banten) Masyarakat harus cermat dan teliti dalam menyongsong Pemilu Serentak
2024. Utamanya, soal akan mengutamakan elektabilitas atau elitabilitas
dalam menentuan figur pilihan. Begitu dikatakan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bekasi Khaqim
Nurjawahir dalam Dialog Aktivis Bekasi yang dihadiri sejumlah aktivis
mahasiswa hingga Kelompok Cipayung, Senin (25/7).
"Mengapa publik perlu kritis? Sebab, ini menyangkut kedaulatan rakyat," kata Khaqim.Dalam pandangan Khaqim, baik elektabilitas maupun elitabilitas, masing-masing mengandung pengertian yang cukup kontras.
"Elektabilitas
dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai derajat keterpilihan
seseorang berdasarkan preferensi (dukungan) publik," ujarnya.
Sedangkan elitabilitas, kata dia, bermakna tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang di lingkungan elit atau besarnya dukungan seseorang di kalangan elit.
"Dengan demikian, antara elektabilitas dan elitabilitas tidak hanya berbeda secara pengertian, tapi juga memiliki perbedaan yang kontradiktif," terangnya.
Realitas selama ini, lanjutnya, demokrasi sedang dirampok oleh kekuatan elite oligarkis. Implikasinya, kedaulatan rakyat menjadi nonsense alias omong kosong.
"Fakta terkait hal ini dapat diamati dari keputusan publik yang justru teramputasi di lingkaran elit tanpa menimbang aspirasi ataupun kehendak rakyat. Inilah bahaya elitabilitas," jelasnya.Dia pun meminta kepada masyarakat agar kembali merebut hak daulatnya yang terampas pada Pemilu Serentak 2024.
"Untuk itu, bagi saya masyarakat perlu mempertegas pentingnya elektabilitas dari kuasa elitabilitas," pungkasnya.
Sedangkan elitabilitas, kata dia, bermakna tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang di lingkungan elit atau besarnya dukungan seseorang di kalangan elit.
"Dengan demikian, antara elektabilitas dan elitabilitas tidak hanya berbeda secara pengertian, tapi juga memiliki perbedaan yang kontradiktif," terangnya.
Realitas selama ini, lanjutnya, demokrasi sedang dirampok oleh kekuatan elite oligarkis. Implikasinya, kedaulatan rakyat menjadi nonsense alias omong kosong.
"Fakta terkait hal ini dapat diamati dari keputusan publik yang justru teramputasi di lingkaran elit tanpa menimbang aspirasi ataupun kehendak rakyat. Inilah bahaya elitabilitas," jelasnya.Dia pun meminta kepada masyarakat agar kembali merebut hak daulatnya yang terampas pada Pemilu Serentak 2024.
"Untuk itu, bagi saya masyarakat perlu mempertegas pentingnya elektabilitas dari kuasa elitabilitas," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment