TANGERANG ( Kontak Banten) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Penolakan itu disuarakan di depan Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Senin (29/8/2022).
Kenaikan harga BBM bersubsidi dinilai bakal sangat berimbas terhadap kondisi
ekonomi rakyat yang berada pada kelas menengah dan bawah. Termasuk para
pelaku usaha mikro dan kecil yang belum sepenuhnya bisa pulih akibat
pandemi COVID-19.
“Hari ini rakyat sangat resah dengan rencana kenaikan harga BBM
bersubsidi, karena bukan hanya perdagangan, tapi akan banyak sektor yang
terdampak dari
kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat,” kata Ratu Nisya Yulianti dari HMI Cabang Lebak dalam orasinya.
Mahasiswa menduga kelangkaan BBM bersubsidi justru karena adanya ‘permainan’ para elit politik.
“Banyak hal yang tidak kita ketahui sebagai masyarakat yang selalu dianggap bodoh oleh pemerintah,” ujar Ratu.
HMI meminta pemerintah memperbaiki dan memperkuat data kondisi ekonomi rakyat supaya penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran, yakni masyarakat menengah ke bawah dan pelaku UMKM.
0 comments:
Post a Comment