Presiden Jokowi pada acara Musyawarah Nasional HIPMI XVII di Surakarta, Jawa Tengah. Foto : Istimewa |
JAWA TENGAH (KONTAK BANTEN) - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh
menteri agar berhati-hati dalam membuat dan mengelola kebijakan di
tengah kondisi global yang saat ini sulit diprediksi.
Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan serta strategi yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Musyawarah Nasional
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, Surakarta, Senin
(12/11).
“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat
kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru,
jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,”
ujar Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi juga menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk membangun kepercayaan hingga ke tingkat global.
“Kalau kita jadi pengusaha yang kita bangun adalah kepercayaan orang terhadap kita. Negara kita juga membangun kepercayaan internasional, kepercayaan global, kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia. Ini yang tidak mudah,” kata Presiden.
Jokowi menyampaikan, bahwa Indonesia baru saja menyelesaikan tanggung
jawab sebagai presidensi G20, dan selanjutnya dipercaya untuk memegang
keketuaan ASEAN.
“Ini adalah sebuah amanat dan kehormatan besar. Kita berada di puncak
kepemimpinan global saat ini, karena kita sekaligus sekarang ini juga
sebagai ketua ASEAN,” ujarnya.
Jokowi menekankan, bahwa kepercayaan tersebut bukan sesuatu hal yang
mudah diperoleh. Kepercayaan global itu diraih Indonesia karena sejumlah
indikator yang konkret dan riil.
“Ekonomi kita bagus di antara negara-negara G20. Indonesia termasuk yang
terbaik. Ini membangun kepercayaan dari sana. Pas kita sebagai ketua
G20, menyelenggarakan KTT G20 di Bali, pas ekonomi kita di kuartal
ketiga berada di angka 5,72 persen,” tuturnya.
Selain itu, tingkat inflasi di tanah air juga masih dapat
dikendalikan, yaitu di angka 5,7 persen. Nilai ekspor Indonesia di
kuartal III juga masih dapat tumbuh sebesar 21,6 persen.
“Neraca perdagangan kita juga sudah 30 bulan berturut-turut selalu
surplus. Artinya, yang berproduksi di dalam negeri itu barang-barangnya
masih banyak yang menerima. Ingat, negara lain tidak seperti ini,” kata
Jokowi.
0 comments:
Post a Comment