Kawasan wisata Situ Cipondoh, Kota Tangerang. Foto : Istimewa |
TANGERANG (KONTAK BANTEN) —Puluhan pedagang di bantaran Situ Cipondoh, Kota Tangerang
telah membongkar secara mandiri sekaligus mengevakuasi barang-barang
dari kios semi permanennya. Para pedagang dijanjikan nantinya akan
direlokasi di floating market yang tengah dalam proses pembangunan.
Seorang pedagang Merun mengatakan, dirinya terpaksa merobohkan kiosnya
demi kelancaran proyek penataan Situ Cipondoh. Di sisi lain dia
menyadari, lahan yang selama ini dia manfaatkan sebagai lokasi berdagang
itu merupakan milik pemerintah.
“Memang di sini kan punya pemerintah, nah pemerintah punya siapa, jadi
jangan semena-mena, pemilik warung juga udah pada sadar. Intinya semoga
kedepan lebih baik lagi dan pedagang bisa dagang lagi,” katanya.
Dari 60 kios yang dibongkar, kata Merun, kini menyisakan 8 kios yang
belum diruntuhkan. Menurutnya, pedagang rela membongkar kiosnya bukan
karena tanpa imbalan. Mereka mendapat uang kompensasi senilai Rp1 juta.
Meskipun nilainya itu jauh lebih rendah dari kemauan mereka yakni Rp 20
juta untuk satu pedagang, tetapi pedagang tetap menerimanya. Pemberian
uang kompensasi itu dilakukan secara tunai. “Pedagang mintanya Rp20
juta, tapi jadinya Rp1 juta yang kita terima,” jelasnya
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, uang kompensasi tersebut bukan
bersumber dari APBD. Melainkan, berasal dari pihak kontraktor.
“Itu kan secara kedinasan kita enggak ada kompensasi, itu kebijakan dari
penyedia, kalau kita enggak ada (pemberian uang kompensasi),” ujar
Arlan, Rabu (23/11/2022).
Arlan menuturkan, rencana pembongkaran paksa tidak jadi dilakukan
lantaran pedagang telah menyadari keberadaan kios di bantaran itu telah
menghambat proses penataan Situ Cipondoh. Mulanya, pedagang enggan
angkat kaki dari bantaran.
Kita pendekatan, kita persuasif, kita jelaskan ini program pemerintah, memberikan pemahaman- pemahaman aja. Alhamdulillah dari masyarakat dan dari pedagang juga menerima, kita juga sudah kasih pemahaman terkait ada tempat relokasinya,” katanya.
Arlan memaparkan, sebanyak 60 kios milik 43 pedagang itu tengah
dilakukan pembongkaran. Nantinya puluhan pedagang itu akan direlokasi ke
floating market yang tengah dibangun pemerintah di atas Situ Cipondoh.
Konsepnya pasar di atas air situ.
Arlan berujar, pembuatan floating market itu akan rampung pada 25
Desember 2022 mendatang. “Saya lihat juga progresnya per hari ini juga
sudah mulai pengerjaan floating market terkait persiapan railing, dan
pemasangan paving block,” ujarnya.
Arlan menjelaskan, besaran tarif retribusi yang akan diterapkan pada
floating market itu masih dalam pembahasan oleh Pemprov Banten.
Penghitungan oleh tim apprasial belum menemukan hasil. Jika sampai
pertengahan bulan Desember nanti belum juga ada ketetapan biaya sewa,
maka besaran tarif akan disesuaikan dengan regulasi yang diatur dalam
Peraturan Gubernur Banten Nomor 54 /2021 tentang Retribusi Daerah.
“Mungkin mekanismenya (sewa) akan kami rundingkan lagi karena ini
berkaitan dengan persyaratan kerja sama dengan pemerintah,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment