JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Presiden Joko Widodo meminta para menteri kabinet Indonesia Maju untuk menggenjot aktivitas ekonomi setelah pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Di lapangan, saya lihat kalau untuk wisatawan melihat di Manado sudah mulai banyak menerima wisatawan, Bali sudah mulai pesawat datang membawa wisatawan, juga wisatawan lokal sangat terlihat sekali," kata Presiden Jokowi di Kantor Presiden Jakarta, pada Senin (30/1).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema "Peningkatan Aktivitas Perekonomian dan Pariwisata Pascapencabutan PPKM". "Saya minta laporan Menparekraf, termasuk juga mengenai investasi wisata utamanya yang pertama di Labuan Bajo, Mandalika, dan di Toba dan Likupang," kata Presiden.
Hal kedua yang dibahas berkaitan dengan ekonomi, utamanya yang berkaitan dengan inflasi harga harga barang dan jasa. "Saya lihat harus diwaspadai, terutama urusan beras. Kedua, berkaitan dengan minyak goreng, dilihat betul, dan untuk bidang investasi, saya minta nanti Menkomarinves bisa menyampaikan mengenai hal-hal yang perlu kita lakukan," tambah Presiden.
Presiden Jokowi menyebut dalam dua hingga tiga hari ke depan ada terobosan dalam meningkatkan investasi di Indonesia.
Pemerintah juga telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk mengajak lebih banyak masyarakat berwisata di dalam negeri sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan wisatawan nusantara hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kekuatan Lokal
Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek), Universitas Gadjah Mada (UGM), Hempri Suyatna, mengatakan pandemi mesti jadi pelajaran bahwa kekuatan lokallah yang membuat Indonesia bertahan. Apa yang dinyatakan Presiden mengenai pentingnya menggenjot wisata lokal adalah salah satu contoh penting yang perlu diapresiasi.
"Tapi, ada yang terus hanya berhenti jadi slogan yakni bangga dengan produk Indonesia, itu belum jadi semangat bersama di kehidupan nyata. Padahal, pandemi kita bisa survive karena ekonomi lokal," kata Hempri.
Menurut Hempri, pemerintah pusat maupun daerah mesti memiliki inovasi pembangunan post pandemic yang fundamentalnya adalah kekuatan lokal, kekuatan yang membuktikan dirinya mampu jadi penopang utama untuk survive selama masa pandemi. Pemerintah, menurut Hempri, telah memprioritaskan belanja pemerintah melalui pengadaan barang jasa dengan e-catalog sampai 60 persen harus produk lokal. Hal itu mesti dipastikan benar-benar produk lokal dan juga bisa ditambah sampai 70 persen. Selain itu secara budaya, pemerintah bisa mulai dari birokrat untuk mengampanyekan belanja produk lokal di pasar tradisional.
0 comments:
Post a Comment