1. Team KBRI Ankara yang dipimpin langsung oleh Dubes RI sudah tiba di daerah gempa pada tanggal 7 Februari 2023 pukul 21.30 WS, setelah melalui perjalanan darat sekitar 17 jam (dalam kondisi biasa sekitar 5-6 jam). Kondisi cuaca badai salju dengan suhu sekitar 4 s/d -7 derajat.
2.
Tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim
Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi
dari 4 titik paling terdampak gempa. Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123
orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 WN Malaysia
dan 1 WN Myanmar.
3. 1 WNI (a.n.
Ayu Fira) dan 2 anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum
bisa dihubungi, sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat.
4.
1 WNI (a.n. Nia Marlinda) asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun
serta suami WN Turki di Kahraman Maras ditemukan meninggal dunia karena
tertimbun reruntuhan. Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara,
yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan
pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut
kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari
ini di Kahramanmaras.
5. Terkait 2
WNI pekerja spa therapist yang berstatus “belum bisa dihubungi" di
Dyarbakir, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Budi Wardiman masih
melakukan pelacakan di Dyarbakir sambal melakukan evakuasi 20 WNI di
Dyarbalir dan Malatya.
6. Terkait
dengan berita di Harian Fajar yang memberitakan adanya WNI meninggal
dunia di Gaziantep, Tim Evakuasi di Gaziantep telah melakukan
penelusuran. Pemberi keterangan yang mengaku WNI di Gaziantep atas nama
Vivi Haryono tidak ada di dalam data WNI KBRI Ankara dan tidak dikenal
oleh masyarakat Indonesia di Gaziantep. Sementara itu, reporter/redaktur
Harian Fajar yang memberitakan hal tersebut tidak menjawab permintaan
konfirmasi yang dikirimkan KBRI Ankara. Karena itu berita ini berstatus
“tidak terverifikasi".
0 comments:
Post a Comment