TANGERANG (KONTAK BANTEN) —Pelatih Persita Luis Edmundo tak puas dengan pertandingan melawan Arema FC di Indomilk Arena, Sabtu (1/4) malam. Bukan hanya karena timnya dikalahkan namun juga gegara para pemainnya melempem dalam melakukan penyelesaian akhir.
Persita kalah 0-1 dari Arema FC pada laga tersebut. Gol tunggal tim tamu dicetak Rizky Dwi pada menit ke-87.
Kekalahan itu terasa mengecewakan karena sesungguhnya Persita menguasai pertandingan. Mereka tampil dengan sejumlah peluang di babak pertama, tusukan dari Ramiro Fergonzi hampir berbuah gol ketika memanfaatkan kesalahan dari Adilson Maringa di menit ke-16. Begitu juga dengan eksekusi dari luar kotak penalti Rifky Dwi Septiawan yang masih melenceng dari gawang Arema.
Arif Setiawan yang sudah berhadapan dengan Maringa juga gagal menaklukan kiper asal Portugal itu. Tendangannya masih bisa ditepis oleh penjaga gawang Arema. Babak pertama ditutup dengan skor imbang tanpa gol untuk kedua tim.
Tandukan Heri Susanto yang masih melebar membuka peluang tuan rumah
di babak kedua. Arema juga tampil dengan sejumlah peluang di babak
kedua, salah satunya dari Tito Hamzah yang tendangannya masih melebar
setelah menyambut umpan silang dari Arkan Fikri.
Pendekar terus menekan, Hanis Saghara yang masuk sebagai pemain
pengganti melepaskan tendangan keras. Lag-lagi Maringa tampil apik
dengan halauannya.Di menit ke-86 Yohanes Kandaimu tertangkap menjatuhkan Rensi Yamaguchi
di kotak terlarang. Wasit tak ragu untuk menunjuk titik putih.
Rizky Dwi yang maju sebagai eksekutor gagal menaklukan kiper Aditya
Harlan, namun bola rebound berhasil dimanfaatkan untuk menjadi gol
kemenangan. Skor 1-0 bertahan hingga peluit tanda habis pertandingan.
Pelatih Luis Edmundo mengatakan bahwa para pemainnya sudah bekerja maksimal dalam laga ini. Meski pada akhirnya tidak bisa mencetak gol dan harus kehilangan poin.
“Pertandingan sangat sulit. Semua yang terjadi di lapangan sudah kita prediksi, kita memiliki banyak peluang. Sayang kita tidak bisa memanfaatkannya,” buka Coach Luis, Sabtu (1/4).
“Mereka juga memiliki beberapa peluang dan ada sedikit kesalahan kita. Kita mencoba untuk menyerang dari semua lini di lapangan. Namun akhirnya kita tidak bisa mencetak gol, dan lawan mendapat penalti yang menjadi perbedaan di pertandingan.”Tapi hari ini pemain berjuang sangat maksimal, karena kita sudah bermain di beberapa pertandingan secara berturut-turut. Waktu istirahat juga sedikit. Jadi saya harus berterima kasih kepada para pemain karena sudah bekerja.”
“Walaupun kita kalah hari ini kita sudah bekerja keras sampai akhir pertandingan dan itu yang kita inginkan. Jadi semua sangat penting,” paparnya.
Selain itu, Coach Luis juga mengomentari kinerja wasit yang beberapa kali membuat keputusan sarat kontroversi. Mulai dari bola advantage untuk Persita dan juga tambahan waktu yang sangat sedikit di pertandingan ini.
“Dalam beberapa pertandingan terakhir selalu banyak situasi yang
dibuat oleh wasit dan itu aneh. Karena kalau kita melihat pergantian
pemain, seharusnya injury time lima menit.
Dan ditambah pemain lawan selalu jatuh, meminta masuk physio dari tim
lawan. Jika kita lihat situasi itu minimal seharusnya tujuh-delapan
menit,” ujar Coach Luis.
“Tapi tetap hanya ada waktu tiga menit, jadi disitu ada sesuatu yang aneh. Karena kalau kita lihat peraturan FIFA jika ada pergantian seharusnya minimal lima menit. Langsung secara otomatis.”
“Disini kita juga melihat pemain selalu jatuh. Banyak situasi yang tak bisa dijelaskan, karena wasit yang memutuskan. Harusnya wasit dievaluasi sama seperti pemain dan pelatih semuanya.
“Harusnya wasit dievaluasi kinerjanya, sangat aneh. Karena kalau kita lihat peraturan FIFA itu sangat jelas. Dan juga ada beberapa bola dan pelanggaran yang mungkin dikasih wasit, dan selalu membuat kita rugi,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment