Monday 3 April 2023

Ramadan, Ketimpangan dan Krisis Iklim

 

Oleh: Retno Sundari

Umat Islam menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan meskipun harus menahan lapar dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Kegembiraan ini terwujud dalam bentuk hidangan saat bulan Ramadhan yang selalu hadir lebih bervariasi dibandingkan dengan hari biasa. Sebagian orang menjadikan hidangan tersebut sebagai reward karena telah berhasil menjalankan puasa sehari penuh.

Namun, reward tersebut seringkali berakhir menjadi sampah. Makanan yang mulanya dihidangkan sebagai penghargaan kini berubah menjadi punishment bagi manusia dengan semakin parahnya resiko krisis iklim. Dilansir dari The Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua setelah Arab Saudi dengan total mencapai 13 juta ton per tahun. Volume sampah makanan yang terbuang semakin meningkat ketika memasuki bulan Ramadhan. Tahun 2022 di Jakarta terjadi peningkatan volume sampah dari 6.610 ton per hari menjadi 7.073 ton per hari (“Selama Ramadhan Terjadi Peningkatan Volume Sampah di Jakarta”, Kompas.com, 03.07/2023). Sedangkan pada tahun 2022 di Jakarta Barat saja terjadi peningkatan sampah dari 1,4 ton per hari menjadi 1,7 ton per hari (“Jumlah Sampah di Jakarta Barat Naik pada Minggu Pertama Ramadhan”, Kompas.com, 16/05/2022). Sebagian besar sampah didominasi oleh sampah makanan dan hampir setiap bulan Ramadhan terjadi peningkatan volume sampah.  

Ketimpangan Pangan

Menurut Thomas Robert Malthus dalam “Essay on Population”, peningkatan populasi menyebabkan kekurangan ketersediaan bahan pangan. Apabila dihadapkan pada kondisi saat ini, Global Food Security Index tahun 2020 menyatakan bahwa ketahanan pangan Indonesia berada di posisi ke-65 dari 113 negara. Posisi tersebut masih berada di bawah Negara tetangga seperti Malaysia di peringkat ke-43 dan Thailand di peringkat ke-51.

Mengutip pernyataan Harari dalam ‘Homo Deus’, sebagian besar kematian di masa depan lebih banyak disebabkan oleh kekenyangan dibandingkan kelaparan.

Mengutip pernyataan Harari dalam ‘Homo Deus’, sebagian besar kematian di masa depan lebih banyak disebabkan oleh kekenyangan dibandingkan kelaparan. Artinya kemelimpahan makanan di dunia dapat terpenuhi. Prediksi tersebut pun meruntuhkan teori Malthus tentang kurangnya ketersediaan pangan. Indonesia, negara dengan jumlah populasi terbesar ke-4 dunia, mempunyai budaya membuang sampah makanan dalam jumlah yang besar. Budaya berlebih-lebihan ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki ketersediaan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya. Fenomena tersebut menunjukkan teknologi telah mampu menyokong kebutuhan pangan manusia.

Membaca kemampuan teknologi yang mendukung ketersediaan pangan, ternyata masih ditemukan kondisi kelaparan yang tidak mampu dijangkau oleh teknologi. Namun, menurut Asian Development Bank tahun 2019 pada laporan “Policies to Support Investment Requirements of Indonesia’s Food and Agriculture Development during 2020-2045” menyatakan bahwa masih ada 22 juta masyarakat Indonesia yang menderita kelaparan kronis. Laporan ini mempertegas bahwa teknologi belum mampu mengatasi masalah ketimpangan sosial. Kegelisahan ini juga menjadi perhatian dari Ahmad Nashih Luthfi (“Puasa dan Zakat dalam Kelompok Rentan”, Kompas, 20/04/2021) yang menyoroti bahwa ternyata momen Ramadan belum mampu mengajak manusia khususnya umat muslim untuk membangun sistem dunia yang melindungi kelompok dhuafa. Meminjam frasa “survival of the fittest” dari teori evolusi, fenomena tersebut tampaknya tidak lagi relevan dan berganti menjadi “survival of the wealthiest”. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem yang jelas dari pihak yang berwenang untuk menyusun regulasi yang menghapuskan berbagai jenis ketimpangan.

Krisis Iklim dan Ramadan

Apabila frasa “survival of the wealthiest” benar-benar terjadi dan tidak ada perbaikan sistem yang menghapus ketimpangan yang ada, mungkin dunia masih mampu bertahan dihuni oleh mereka yang ‘berkecukupan’. Namun faktanya ketimpangan yang terjadi telah melahirkan fenomena berlebih-lebihan seperti pada kasus sampah makanan. Fenomena ini akan berdampak pada krisis iklim yang dapat membidik siapa saja tanpa memandang golongan.

Apabila frasa “survival of the wealthiest” benar-benar terjadi dan tidak ada perbaikan sistem yang menghapus ketimpangan yang ada, mungkin dunia masih mampu bertahan dihuni oleh mereka yang ‘berkecukupan’.

Sampah sisa makanan adalah salah satu jenis sampah yang menghasilkan emisi gas metana. Metana (CH4) merupakan gas yang jangka waktu keberadaannya lebih pendek di atmosfer (±12 tahun) dibandingkan karbon yang dapat mencapai 200 tahun. Namun, berbanding terbalik dengan masa keberadaanya yang pendek, metana 25 kali lebih kuat dalam memperparah pemanasan global. Maka kebiasaan masyarakat yang boros terhadap makanan harus dihentikan.

Puasa Ramadan seharusnya menjadi momen refleksi bagi umat muslim untuk menerjemahkan kembali makna berpuasa. Makna puasa ‘shiyam’ yaitu menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, seharusnya bulan Ramadhan menjadi momen untuk perbaikan diri. Berpuasa tidak sebatas menahan nafsu dan syahwat ketika siang hari, melainkan menjaga diri agar tidak melakukan hal yang dibenci oleh Allah. Salah satu hal yang tidak disukai oleh Allah adalah berlebih-lebihan (Al-A’raf : 31). Umat muslim dapat memulai langkahnya dengan variasi hidangan yang tidak berlebih-lebihan saat berbuka puasa. Agar meminimalisir potensi sampah makanan yang dihasilkan, sehingga turut serta meminimalisir risiko terjadinya krisis iklim. 

Selain melindungi bumi dari kerusakan lingkungan, maka sikap hidup secukupnya sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, juga diharapkan mampu mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi.

Referensi

Asian Development Bank. (2019). Policies to Support Investment Requirements of Indonesia’s Food and Agriculture Development During 2020-2045. Filipina: Asian Development Bank.

Azhari, J. R. (2019, 05 16). Kompas.com. Retrieved 04 20, 2021, from Kompas.com: https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/16/20140081/jumlah-sampah-di-jakarta-barat-naik-pada-minggu-pertama-ramadhan

Belarminus, R. (2016, 07 03). Kompas.com. Retrieved 04 20, 2021, from Kompas.com: https://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/03/21494811/selama.ramadhan.terjadi.peningkatan.volume.sampah.di.jakarta

Hayid, M. N. (2018, Maret 25). Nu Online. Retrieved April 24, 2021, from NU Online: https://islam.nu.or.id/post/read/87713/hakikat-makna-puasa-menurut-imam-ghazali

Luthfi, A. N. (2021, April 20). Kompas.id. Retrieved April 24, 2021, from Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/opini/2021/04/20/puasa-dan-zakat-dalam-kelompok-rentan/

The Economist Intelligent Unit. (2020). The Economist Intelligent Unit. Retrieved 2021, from The Economist Intelligent Unit: http://country.eiu.com/Indonesia/ArticleList/Updates/Economy

 

 

Share:

0 comments:

Post a Comment

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

DPRD BENGKULU

DPRD BENGKULU

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

PERKIM KOTA CILEGON

PERKIM KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

Sekretariat DPRD Tangerang

Sekretariat DPRD Tangerang

DPRD KOTA SERANG

DPRD KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

PERTAMINA 2024

PERTAMINA 2024

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support