Saturday 20 May 2023

Pencitraan Politik di tahun Politik

 

Tahapan pelaksanaan kampanye legislatif, dewan perwakilan daerah serta presiden dan wakil presiden, kini sudah memasuki bulan kelima dari 20 Mei 2023  Selama sosialisasi banyak ditertibkan alat peraga kampanye (APK) yang menyalahi aturan PKPU nomor 34 serta pasal 298 ayat (2) UU Nomor 7 tahun 2017 
 
tentang pemasangan yang melangar etika, estetika dan keindahan. Di Indonesia  27.981 alat peraga kampanye ditertibkan oleh Bawaslu dan belum provinsi lain, jika ditotal jumlahnya dipastikan cukup besar. Lalu apakah sebenarnya alat peraga kampanye tersebut ?
 
Alat peraga kampanye calon legislatif merupakan bagian dari pencitraan politik yang harus dilakukan supaya dikenal masyarakat secara luas. Dengan pemasangan spanduk dan baliho yang sudah ditentukan tempatnya, membuktikan bahwa para kandidat ingin menang dalam ajang pemilihan legislatif dan Presiden mendatang, sehingga tetap melakukan kampanye dengan berbagai cara dan model. Namun cara ini diharapkan bisa secara efektif mempengaruhi opini sebagian besar pemilih.
 
Pelaksanaan demokrasi secara langsung ini ternyata bisa melahirkan cara-cara baru untuk meraih kekuasaan, baik dalam jabatan politik struktural dalam kekuasaan eksekutif maupun legislatif. Terlepas rakyat yang mempunyai hak pilih kemudian dikendalikan oleh tangan-tangan jahil, sehingga tak terlihat itu urusan lain. Namun secara kasat mata rakyatlah yang menentukan, karena mereka yang mencoblos secara langsung dan bebas ditempat pemungutan suara yang tertutup dan terjamin kerahasiannya.
Sementara kampanye yang dilakukan hanya sekedar memperkenalkan figur kepada publik, melalui gambar-gambar yang dipasang secara masif di pingir-pinggir jalan atau tempat-tempat yang dianggap mudah dilihat oleh banyak orang, bahkan sampai membuat ruang-ruang publik menjadi penuh sesak. Tetapi sangat disayangkan adalah pohon-pohon yang tidak tahu apa-apa menjadi korban tempat pencitraan politik para kandidat calon legislatif tersebut.
 
Kampanye dengan cara dan model seperti itu, tidak ubahnya sebagai iklan kecap yang semuanya menampilkan diri sebagai nomor satu. Dengan demikian semua menahbiskan diri sebagai orang terbaik tanpa memberi bukti sedikitpun, tentang apa indikator yang terbaik dan apa jejak rekam mereka sebelumnya, sehingga dalam kontribusi ini bisa menciptakan perbaikan tingkat kehidupan rakyat.
Dalam konteks ini menurut Denis McQuail (2011) dalam teori komunikasi massa, seharusnya setiap individu atau kelompok yang merasa menerpa janji-janji dalam iklan pencitraan politik harus menjelaskan, mempertahankan atau mempersoalkan, baik apa yang disampaikan maupun apa yang disembunyikan dalam pencitraan politik.
 
Model kampanye yang dilakukan ini bisa dikatakan sekedar membangun pencitraan positif. Namun para kandidat harus berusaha seoptimal mungkin dengan memanfaatkan heperealitas media untuk membuat para pemilih memandang dan menilai mereka melampaui realitas. Kampanye model ini mengupayakan agar masyarakat pemilih, terutama yang tidak mengenal langsung sosok nyata para kandidat, mereka bisa lihat dalam gambar dan tayangan merupakan pribadi-pribadi yang menarik dan menjanjikan.
Hanya dalam masalah ini, kampanye lebih berfungsi sebagai media pembohongan massal terhadap pemilih. Apakah iklan politik itu bermakna buat rakyat? Sesungguhnya iklan politik tetap saja seperti iklan yang lain, dengan tujuan memasarkan produk. Hanya bedanya produk politik yang tidak nyata (intangible product), sangat terkait dengan sistem nilai (value laden) yang didalamnya terdapat visi, misi, janji dan harapan akan masa depan.
Meski target utama penjualannya bisa terdongkrak dan dibeli masyarakat, perkara kualitas produk apakah benar-benar dipertanggungjawabkan atau tidak itu urusan kesekian. Jika ini terjadi maka yang sedang berlangsung sekarang adalah upaya pembodohan masyarakat, sebagai obyek eksploitatif politik untuk memenangkan kepentingan kekuasaan. Kekuasaan tidak dimaksudkan untuk mengubah perilaku seseorang, melainkan potensi untuk mengubah seseorang (Mc.Shane &Von Glnow, 2010).
Dalam studi pemasaran politik disebutkan bahwa konsep permanen yang harus dilakukan oleh sebuah partai politik atau kontestan adalah membangun kepercayaan dan citra politik (Butler &Collins, 2001). Karena itu, membangun kepercayaan dan citra hanya bisa dilakukan dalam jangka panjang, tidak hanya masa kampanye. Citra yang melekat dibenak seseorang berbeda dengan realitas obyektif atau tidak selamanya merefleksikan kenyataan sesungguhnya.
Kendati demikian politik pencitraan dalam konteks tersebut, telah membuat ruang publik dipenuhi oleh figur-figur calon legislatif narsis yang merasa dirinya layak dipuji. Padahal, mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya dia adalah pribadi-pribadi yang belum teruji menjadi pemimpin yang baik, amanah, dan bisa memperjuangkan aspirasi rakyat karena belum melakukan sesuatu yang signifikan.
Ricard Nixon (1957) pernah mengatakan bahwa masyarakat umum membeli nama dan wajah (bukan program partai), dan seorang kandidat harus diperdagangkan dengan cara yang hampir sama seperti produk-produk lainnya. Namun tidak ada salahnya kita sebagai rakyat yang mempunyai hak pilih, juga berhak mengintip dan mencermati bagaimana mekanisme sebuah pencitraan calon pemimpinnya berjalan, sekaligus memberi masukan kepada kandidat bagaimana sebaiknya menjalankan program pencitraan secara terarah, tertib dan sehat.
Citra Mengemas Dirinya
Jika memperhatikan sitiran Richard Nixon ini, maka seorang kandidat dalam pemilihan legislatif jelas membutuhkan pencitraan yang akan mengemas dirinya, menjadi sebuah produk komoditas untuk diperdagangkan dalam bursa pemilihan. Masalahnya, apakah produk itu akan sesuai dengan target pasarnya ? Akankah produk itu memberi nilai tambah jika dibeli oleh target pasarnya ? Disinilah pentingnya menentukan positioning kandidat, sehingga masyarakat yang membelinya akan memperoleh keuntungan.
Namun Positioning tidak dapat dilakukan tanpa adanya segmentasi politik, karena pasar politik adalah suatu komunitas yang tersusun oleh komponen yang sangat beragam dan saling berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan demikian pendekatan partai politik atau kontestan, tidak dapat dilakukan dalam tatanan individu karena biayanya sangat mahal, kecuali jika si individu itu figur publik yang berpengaruh dan memiliki reputasi yang baik dibidangnya.
Sebaliknya, pencitraan kandidat yang dirancang membentuk citra seorang kandidat sedemikian rupa, sehingga mampu memenuhi kebutuhan target masyarakatnya. Oleh karena itu, jika promosinya besar-besaran tetapi dalam realita kandidat tersebut justeru mengecewakan target masyarakatnya, maka upaya pencitraan yang dibangun kandidat tersebut dinilai gagal atau over promised under deliver.
Dengan pembangunan pencitraan seperti ini, setidaknya pemilih akan memiliki harapan besar kepada kandidat. Padahal, harapan itu sesungguhnya hanyalah ilusi, sebab dalam kenyataan para kandidat tersebut jika benar-benar terpilih tentu tidak akan memenuhi harapan. Sebaliknya, jika harapan besar itu tidak berbalas kenyataan, maka harapan besar tersebut akan segera berbalik menjadi kekecewaan besar.
Kekecewaan tersebut akan menyebabkan delegitimasi bagi para pejabat publik, sehingga bisa berubah menjadi besar karena kekuasaan semakin tidak efektif.
Sedangkan pilihan untuk melakukan langkah politik pencitraan muncul, karena kemalasan sebagian besar kandidat atau politisi, dalam melakukan kerja-kerja politik riil yang memang membutuhkan energi ekstra. Padahal politisi baik yang berada dalam rumpun eksekutif maupun legislatif sejatinya adalah pemimpin. Kouzes menjelaskan pemimpin yang mempunyai visi yang jelas dapat menjadi penuntut dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin.
Oleh karena itu, politik pencitraan harus dimulai dan dilanjutkan secara konsisten, tetapi politik tanpa pencitraan masyarakat tidak bisa mendapatkan pemimpin, yang memang memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengurusi rakyat. Akibatnya citra politik akan menjadi penting, jika seseorang menganggap bahwa dalam memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan psikologis hanya dapat diatasi dan dilakukan oleh negara.
Jadi sederhana saja sebenarnya politik tanpa pencitraan, akan membuat rakyat relatif tidak akan mengalami kekecewaan besar, karena harapan rakyat akan berbalas dengan kerja kepemimpinan yang signifikan.
Sebaliknya pencitraan yang terlalu narsis dengan menampilkan berbagai misi dan visi serta program, ternyata tidak sesuai apa yang diharapankan akhirnya masyarakat yang semakin kecewa. [ ]
*) Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Share:

0 comments:

Post a Comment

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

UCAPAN IDUL FITRI 1445 H

DPRD BENGKULU

DPRD BENGKULU

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

Sekretariat DPRD Kota Cilegon

PERKIM KOTA CILEGON

PERKIM KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON

Sekretariat DPRD Tangerang

Sekretariat DPRD Tangerang

DPRD KOTA SERANG

DPRD KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

DINAS PEMDIDIKAN KOTA SERANG

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

segenap Crew Mohon Maaf Lahir Dan Batin

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

DPRD SIDOARJO IDUL FITRI 1445 H

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Dinas Pendidikan Kota Serang ISRA MIRAJ 1445 h

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

PERTAMINA 2024

PERTAMINA 2024

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA PROVINSI BANTEN HARI PERS 2024

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support