Tim penilai Kinerja Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting terdiri dari beberapa unsur OPD Provinsi Banten dan USAID Erat.
Dalam acara penilaian tersebut Wabup Lebak mempresentasikan Penetapan Program Prioritas Daerah untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lebak.
Menurut Wabup, Pemerintah Kabupaten Lebak terus melakukan peningkatan kapasitas kepada para pelaksana di lapangan, diantaranya Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Evaluasi Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan anak, Pendampingan Keluarga oleh TPK, Pelatihan Tematik Pekarangan Pangan Lestari, Pengawasan Keamanan Pangan, peningkatan Posyandu dan Kampung KB Responsif Stunting, Bimbingan Perkawinan Terpadu (Depag-KB-Kes) dan penguatan peran Duta GenRe pada pencegahan stunting dari hulu, Pengembangan distribusi akses Air minum layak dan sanitasi layak, peningkatan kompetensi tenaga pendidik tingkat PAUD, pengawalan bantuan sosial, santunan, stimulasi pangan bagi peningkatan status gizi, pelatihan Tim DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) tingkat desa, dan promosi gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Publikasi intens dilakukan juga dilakukan melalui berbagai media agar masyarakat mendapat edukasi yang memadai serta mampu melakukan langkah-langkah pencegahan stunting secara mandiri.
“Pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi selama tahun 2022 memperlihatkan hasil yang signifikan jika dilihat dengan data EPPGBM dimana dari 6,38% di Tahun 2021 menjadi 4,27% di Tahun 2022 atau menurun sebesar 2,11%. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran SSGI, prevalensi stunting menurun sebesar 1,1% dimana pada akhir tahun 2021 sebesar 27,3% menjadi sebesar 26,2% di akhir tahun 2022” Ungkap Wabup. (**)
0 comments:
Post a Comment