JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Di tengah kinerja perekonomian nasional yang relatif stabil, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten mencatatkan pertumbuhan positif pada April 2023. Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dan secara keseluruhan stabilitas pertumbuhan di sektor jasa keuangan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten tetap terjaga, serta profil risiko dan likuiditas yang memadai.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia, yang ditinjau melalui Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, pada posisi triwulan I-2023 tumbuh sebesar 5,03 persen yoy. Pertumbuhan positif di Provinsi DKI Jakarta dan Banten masing-masing mencatatkan tumbuh sebesar 4,95 persen yoy di Provinsi DKI Jakarta pada triwulan I-2023 dan peningkatan sebesar 4,68 persen yoy di Provinsi Banten.
Penghimpunan dana di pasar modal khususnya oleh emiten di Regional DKI Jakarta pada bulan Maret masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp42,39 triliun. Pada posisi triwulan I-2023, jumlah emiten yang melakukan penawaran umum perdana/Initial Public Offering (IPO) yaitu sebanyak 14 emiten atau tumbuh sebesar 55,56 persen yoy.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga bulan Maret 2023 terdapat 8 penyelenggara di DKI Jakarta dengan 108 Penerbit dan total dana yang dihimpun sebesar Rp403,63 miliar.
Lebih lanjut aktivitas investor pasar modal mengalami pertumbuhan dari jumlah investor DKI Jakarta yang mengalami pertumbuhan 16,70 persen yoy menjadi 1,4juta Single Investor Identification (SID) pada April 2023. Sedangkan perkembangan investor Banten mengalami pertumbuhan 23,93 persen yoy menjadi 675 ribu SID pada April 2023.
Kredit Bank Umum pada April 2023 di DKI Jakarta tumbuh 10,09 persen yoy menjadi Rp3.150,63 triliun sedangkan kredit/pembiayaan BPR dan BPRS naik 17,77 persen yoy menjadi Rp3,38 triliun pada April 2023. Secara mtm, kredit modal kerja dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,73 persen dan 0,85 persen, dengan kredit investasi terkontraksi -0,10 persen. Sementara itu penghimpunan dana Bank Umum tumbuh 0,10 persen yoy menjadi Rp4.233,85 triliun pada April 2023 termasuk penghimpunan dana BPR dan BPRS naik 0,13 persen yoy menjadi Rp4,26 triliun.
Bank Umum di Banten mencatatkan kredit pada April 2023 naik 4,94 persen yoy menjadi Rp185,14 triliun sedangkan kredit/pembiayaan BPR dan BPRS naik 11,63 persen yoy menjadi Rp5,65 triliun. Secara mtm, kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,92 persen, 0,09 persen, dan 0,34 persen. Lebih lanjut penghimpunan dana Bank Umum tumbuh 0,10 persen yoy menjadi Rp251,03 triliun pada April 2023 termasuk penghimpunan dana BPR dan BPRS naik 0,11 persen yoy menjadi Rp4,90 triliun.
Kualitas kredit perbankan masih terjaga dengan rasio NPL Bank Umum sebesar 2,13 persen di DKI Jakarta dan 2,08 persen di Banten sedangkan rasio NPL BPR dan BPRS di DKI Jakarta 5,87 persen dan Banten sebesar 6,68 persen.
Dukungan Bank Umum terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta melalui kredit terkontraksi 4,76 persen yoy menjadi Rp212,07 triliun pada April 2023. Sementara kredit UMKM di Banten tumbuh 6,84 persen yoy menjadi Rp35,32 triliun.
Kemampuan debitur di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten pasca Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Hal tersebut tercermin dari terus menurunnya jumlah Kredit yang Direstrukturisasi masing-masing turun 20,29 persen menjadi Rp322,94 triliun pada April 2023 dan turun 21,07 persen menjadi Rp37,41 triliun pada April 2023.
Perkembangan Sektor IKNB Regional
IKNB di Jakarta masih tumbuh positif dimana Asuransi Umum pada triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan aset sebesar 7,71 persen yoy. Selain itu, aset neto Dana Pensiun tercatat naik 5,37 persen yoy dengan rasio investment to net assets terjaga pada level 97,86 persen. Nilai aset perusahaan pembiayaan meningkat Rp47,96 triliun atau 11,80 persen yoy.
Piutang pembiayaan di Provinsi DKI Jakarta mengalami pertumbuhan positif dengan kenaikan piutang pembiayaan sebesar 12,45 persen yoy dari sebesar Rp76,39 triliun pada April 2022 menjadi sebesar Rp85,91 triliun pada pada April 2023. Pertumbuhan piutang pembiayaan tersebut diiringi dengan perbaikan kualitas pembiayaan dimana tercatat non-performing financing (NPF) tercatat sebesar 3,83 persen masih terjaga dibawah threshold sebesar 5 persen.
Sementara itu, perusahaan pembiayaan mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar Rp28,95 triliun pada April 2023 atau naik 10,13 persen yoy dari Rp26,29 triliun pada bulan April 2022 dengan kualitas pembiayaan NPF sebesar 2,30 persen.
Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending di DKI Jakarta mengalami pertumbuhan outstanding pinjaman sebesar 4,12 persen yoy dengan kualitas pinjaman atau TWP 90 (April 2023) untuk DKI Jakarta sebesar 2,94 persen sedangkan di Banten outstanding pinjaman mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 35,56 persen yoy dengan TWP 90 bulan April 2023 sebesar 2,26 persen. Berdasarkan jumlah penerima pinjaman yang aktif pada bulan April 2023, DKI Jakarta mengalami penurunan 10,71 persen yoy menjadi 2,38 juta entitas sedangkan Banten penggunanya sebesar 1,42 juta entitas atau mengalami kenaikan 25,15 persen yoy.
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen Regional
Dalam rangka meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Kantor OJK Regional 1 – DKI Jakarta dan Banten (OJK KR01) bersama stakeholders terkait lainnya secara rutin menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan.
Sampai dengan tanggal 5 Juni 2023, OJK KR01 telah menyelenggarakan 27 kegiatan edukasi di berbagai Kota dan Kabupaten di Provinsi DKI Jakarta dan Banten. 27 kegiatan edukasi dimaksud telah diikuti oleh 1.430 peserta yang berasal dari kalangan pelaku UMKM, komunitas perempuan, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum.
Selain itu, dalam OJK KR01 juga senantiasa membuka layanan konsumen berupa penerimaan pengaduan dan pemberian informasi riwayat kredit/pembiayaan secara online maupun offline. Pada posisi 5 Juni 2023, OJK KR01 telah menerima 39 layanan pengaduan, 1 permintaan informasi dan 2.788 permintaan riwayat kredit/pembiayaan.
Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
Dalam rangka meningkatkan tingkat inklusi keuangan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, OJK KR01 bermitra dengan Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), dimana seluruh Provinsi, Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten telah membentuk TPAKD Provinsi/Kota/Kabupaten masing-masing.
Secara garis besar, terdapat tiga program utama yang diimplementasikan oleh masingmasing TPAKD di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, antara lain program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), program pemberdayaan UMKM dan Green Economy. Program
Green Economy merupakan program yang diinisiasi oleh OJK KR01 dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, dimana OJK KR01 telah mengembangkan sebuah konsep ekosistem keuangan hijau melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
0 comments:
Post a Comment