PAGI ini sejutaan lebih rakyat Indonesia berkumpul di Sidoarjo, Jawa
Timur bersama Anies dan Muhaimin. Syaiful Huda, wakil sekjen PKB,
memberikan saya foto dan video rekaman massa di sana. Untung saja Metro
TV menyiarkan live acara tersebut, sehingga memungkinkan semua orang
melihat peristiwa tersebut. Sejuta manusia berkumpul adalah sebuah besaran "skalar". Sebuah energi. Namun, untuk apa mereka berkumpul sebanyak itu?
Dalam
ilmu matematika dikenal " Vector". Vector adalah skalar plus arah.
Dalam satuan skalar massa sebanyak itu sudah membuktikan hingga kini
kegagalan survei abal-abal dalam metodologi survei kuantitatif melihat
elektabilitas Anies Muhaimin (Amin).
Namun, dalam pikiran Bung Karno, Marx dan Mao Zedong, massa
yang datang di Sidoarjo ini adalah "massa aksi". Massa aksi dalam
terminologi kiri merupakan massa dengan arah, yakni tuntutan perubahan.
Dan hanya massa aksi, secara teoritis, yang bisa mengantarkan cita-cita
perubahan tersebut. Pemimpin bersatu dengan rakyatnya.
Massa aksi
1,2 juta jiwa yang memenuhi Sidoarjo itu datang dalam undangan acara
“Mlaku Bareng Amin”. Segelintir massa pendukung Ganjar yang diorganisir
Albertus dari Bapora coba menggoda dengan nyanyian-nyanyian pro Ganjar
(sumber silakan googling). Namun, fokus sejuta massa adalah mendengarkan
pidato Anies dan Muhaimin tentang perubahan itu.
Janji-janji
perubahan telah diucapkan oleh Anies dan Gus Imin. Janji tersebut
meliputi pengadaan sekolah murah dan berkualitas untuk sebuah jalan
mobilisasi vertikal bagi kaum miskin. Kemudian memastikan harga-harga
sembako murah. Dan berbagai janji lainnya seperti membatasi impor pangan
serta menciptakan petani yang kuat dan mandiri.
Catatan
terpenting bagi saya dalam acara ini adalah pernyataan Muhaimin tentang
Palestina. Ketika Anies belum hadir ke panggung, Muhaimin telah memimpin
Sholawat Asyghil dan menyatakan prihatin dengan situasi Palestina. Pada
kesempatan lainnya, pernyataan keduanya Muhaimin mengulangi soal
Palestina, adalah memenangkan Palestina untuk merdeka kelak.
Tentu
saja ini merupakan visi besar Anies dan Muhaimin yang sejajar dengan
Bung Karno soal Palestina. Dengan melakukan pernyataan di hadapan massa
maka hal itu merupakan juga kontrak politik Anies-Muhaimin terhadap
Rakyat Indonesia dan Rakyat Palestina.
Dalam soal Palestina ini
Muhaimin telah menerobos sikap kebanyakan elit politik kita yang
cenderung bermain mata dengan Israel. Pernyataan memenangkan Palestina
melawan Israel adalah pernyataan konfrontasi terhadap Israel dan semua
kekuatan dunia yang mendukung penjajahan Israel atas Palestina. Garis
Muhaimin menjadi sangat jelas bahwa tugas Bangsa Indonesia untuk turut
menjaga perdamaian dunia dan menegakkan keadilan secara global kembali
dibangkitkan.
Penutup
Anies dan Muhaimin telah
membangkitkan gelora kemenangan rakyat di seluruh penjuru tanah air.
Aksi massa dalam "Mlaku Bareng AMIN" Di Sidoarjo Jatim pagi ini
menunjukkan fenomena kebangkitan rakyat untuk perubahan sudah tidak
dapat dibendung. Bak air bah, semua upaya rezim kekuasaan dan anti
perubahan tidak lagi dapat membuat benteng pertahanan.
Dari
Indonesia Timur, Sulawesi Selatan, Jakarta, Jawa Barat, berbagai daerah
Sumatra telah bergolak jiwa-jiwa perubahan memenuhi jalanan. Beberapa
daerah lagi segera melakukan yang sama karena imbas gerakan yang ada.
Perubahan dan salam perubahan adalah kosa kata untuk memberi jalan bagi
rakyat untuk berdaulat dan mandiri. Dalam pikiran Anies dan Muhaimin
sebagai ikhtiar manusia dan jalan Tuhan YME.
Hari ini cita-cita
perubahan semakin lengkap dan menggetarkan, sebab Muhaimin telah
menyatakan kemenangan kaum perubahan adalah juga kemenangan bagi rakyat
Palestina, bukan sekedar bangsa kita. Ini adalah nilai-nilai
universalisme Islam yang secara spontan keluar dari jiwanya Muhaimin.
Semoga Allah memberikan jalan kemenangan secepat. Salam perubahan dari Kebun Raya Bogor
0 comments:
Post a Comment