JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Strategi politik pencitraan di Pilpres 2024 diprediksi tak akan laku
lagi. Pasalnya, pola pikir masyarakat tentang sosok pemimpin sudah
berubah. Komunikolog, Romo Benny Susetyo memperhatikan, corak masyarakat dalam memilih sudah tidak bisa dikadali lagi.
"Politik
citra akan habis dengan sendirinya, karena rakyat punya kecerdasan luar
biasa," ujar Benny dalam diskusi media bertajuk "Arus Balik Politik
Jokowi", di Kantor Formappi, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Jumat
(6/10).
Menurutnya, ada satu tolak ukur yang cukup mendalam dalam hal menentukan pemimpin. Hal itu terdapat di teori Jawa.
"Dalam teori Jawa itu, bagaimana pemimpin yang punya roso," sambungnya mengutarakan.
Karakteristik pemimpin yang punya roso atau yang berarti "rasa", adalah mereka yang memiliki upaya untuk bersama rakyat.
"Punya kedekatan, komunikasi tidak kaku, cair, orangnya tidak ambil jarak, tidak ada resistensi," urai Benny.
Lebih
dari itu, mantan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan
teori Jawa itu dalam memilih pemimpin.
"Karena itu yang harus
dilihat rakyat kecil, yaitu roso. Bongkar budaya kepalsuan. Pemimpin itu
lahir dari sebuah gagasan, tentang apa yang menjadi keluh kesah rakyat.
Di situ ada semacam daya magis," demikian Benny menambahkan
0 comments:
Post a Comment