JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Guna mengantisipasi serta mengawasi TNI agar tidak melakukan politik
praktis, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, mengusulkan
pembentukan Panitia Kerja (Panja) Netralitas TNI. Usulan itu disampaikan Utut dalam rapat dengan Panglima TNI Laksamana
Yudo Margono, KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, KSAU Marsekal TNI Fadjar
Prasetyo, dan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, membahas kesiapan TNI
dalam mendukung Pemilu 2024.
"Ibu bapak izin, kalau kita berkenan
saya dari meja pimpinan. Kalau memang berkenan untuk menjaga marwah
DPR, buatlah Panja Netralitas TNI," kata Utut di Gedung Nusantara II,
Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11).
"Jadi kita sembari, kesibukan kita sebagai caleg, kita membuat pengawasan," imbuhnya.
Menurut
Utut, pembentukan Panja Netralitas TNI penting dilakukan. Lantaran,
tidak dipungkiri, para petinggi TNI mendapatkan intervensi dari Presiden
Joko Widodo selaku panglima tertinggi.
"Jadi singkat kata,
Panglima TNI berniat itu saya tahu. Tapi yang paling sulit dari kepala
staf dan panglima ini kalau presiden beri perintah. Tentara dari kecil
(dilatih) untuk tegak lurus kepada atasan," tegasnya.
Namun
pihaknya tetap berbaik sangka, bahwa seluruh petinggi TNI bakal netral
dalam Pemilu 2024 ini. Panja Netralitas TNI ini dibentuk semata-mata
menjaga NKRI, kata Utut.
"Oleh karena itu, kita menghormati Pak
Yudo orang baik, Pak KSAL orang baik. Ini semua orang baik. Tidak ada
kita yang ingin kedaulatan kita terganggu. Kita tidak ingin NKRI pecah,
kita tidak ingin Republik ini dibangun oleh para pendahulu bangsa dengan
air mata, dan bapak adalah pilar-pilar utamanya," tuturnya."Oleh karenanya, (Panja Netralitas TNI) bagian dari mencegah ternodanya
itu. Sapta marga bapak jaga. Dari saya itu. Saya berharap Dr. Sukamta
yang lulus cumlaude setuju dengan Panja Pengawasan Netralitas
TNI," tutupnya.
0 comments:
Post a Comment