JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Temuan terbaru lembaga survei Indikator Politik, menyebut bahwa mustahil Pemilu 2024 berlangsung dalam satu putaran. Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan dalam simulasi tiga pasangan capres-cawapres, belum ada kandidat yang mampu menyentuh angka 50 persen.
"Simulasi tiga pasangan nama, Prabowo-Gibran 24,5 persen, Ganjar-Mahfud 18,5 persen, dan Anies-Muhaimin (AMIN) 46,7 persen,"
jelas Burhanuddin secara virtual dalam rilis survei nasional Indikator
bertajuk 'Peta Elektoral Pasca Debat Capres dan Cawapres', Selasa
(10/01/2024).
Meski begitu, ia belum dapat memastikan siapa yang
akan lanjut pada putaran kedua, karena peluang Anies maupun Ganjar masih
begitu terbuka. Akan tetapi bila nantinya putaran kedua berlangsung,
Burhanuddin menambahkan, dalam simulasi Prabowo-Gibran berhadapan dengan
AMIN, maka paslon nomor urut 1 akan menang telak dengan 58,9 persen.
Begitu pula jika Prabowo-Gibran melawan Ganjar-Mahfud, maka akan
unggul signifikan 58,2 persen dari paslon nomor urut 3. "Bagaimana kalau
Pak Prabowo tidak lolos ke putaran kedua, Ganjar-Mahfud 43 persen
sedikit unggul, tapi tidak signifikan. (Sementara) Anies-Muhaimin 58,5
persen," terangnya.
Selain itu, ia turut membeberkan perihal tren
simulasi tiga paslon. Elektabilitas Prabowo sepanjang 2022 hingga awal
2023, sempat tertinggal. Namun pasca insiden gagalnya piala dunia U-20,
Prabowo baru menyalip elektabilitas Ganjar.
"Mas Ganjar awalnya
peringkat pertama terus, tetapi trennya mengalami penurunan. Mas Anies
itu sempat mendekati elektabilitas mas Ganjar di pertengahan tahun lalu,
tapi kemudian trennya menurun. Salah satu alasannya adalah approval
rating Presiden Jokowi cenderung naik di sepanjang 2023," lanjutnya.
Hal menarik dari tren paslon pasca debat cawapres adalah
elektabilitas Anies justru sedikit turun, sedangkan elektabilitas
Prabowo-Gibran sedikit naik, sementara elektabilitas Ganjar-Mahfud
cenderung stagnan.
Di sisi lain, jika melihat pada basis pemilih
Jokowi pada 2019 sebesar 55,5 persen, menunjukkan kecenderungan memilih
Prabowo 41,6 persen. Sedangkan yang memilih Ganjar mulai berkurang
menjadi 36,3 persen.
"Dan yang bocor ke Anies hanya 58,9 persen.
Sementara pemilih pak Prabowo-Gibran (dengan basis) 44,5 persen,
itu 53,1 persen ke Anies Bawesdan tapi yang signifikan juga bocor 35,1 persen
Anies, dan 2,6 persen Ganjar," tandasnya.
Sekadar informasi, survei terbaru Indikator Politik dilakukan pada
periode 1 12 januari 2024 dengan melibatkan 1.217 responden, melalui
wawancara telepon dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen.
0 comments:
Post a Comment