JAKARTA KONTAK BANTEN Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk membatalkan rencana menghapus
ekstrakurikuler wajib pramuka di sekolah-sekolah. Menurut Muzani, justru kegiatan ekskul pramuka digalakkan sebagai cara
pembentukan karakter anak-anak Indonesia. Sebab kepanduan dalam pramuka
merupakan nilai-nilai yang penting untuk mendidik anak-anak Indonesia
yang berkarakter Pancasila dan keindonesiaan.
"Rencana menghapus
ekskul pramuka wajib di sekolah-sekolah justru akan mengikis pemahaman
kebangsaan, cinta tanah air, dan Pancasila terhadap anak-anak kita di
sekolah," kata Muzani dalam keterangannya, Selasa (2/4).
"Justru ekskul Pramuka harus digalakan
dan diperkuat sebagai upaya memupuk kecintaan anak-anak kita kepada
Pancasila, Indonesia, dan nasionalisme. Karena peran pramuka itu sudah
terbukti dalam membangun identitas karakter anak-anak kita di sekolah
yang cinta tanah air," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Wakil Ketua
MPR ini, ekskul Pramuka juga sudah terbukti bisa membangun jati diri
anak bangsa yang mandiri. Beragam keterampilan seperti berkemah, memasak
seadanya, kode morse dan membuat perapian api unggun semua dipelajari
dalam ekskul pramuka.
"Jadi menurut saya keputusan untuk menghapus pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah sangat keliru," tegas Muzani.
Muzani
menambahkan, dalam sejarahnya Indonesia juga berusaha untuk menjadikan
pramuka sebagai salah satu kegiatan kepemudaan yang memberikan
kontribusi baik terhadap proses pembangunan bangsa dan negara. "Sehingga kita harus memperkuat pramuka sebagai komitmen kita untuk
menjadikan anak-anak kita yang cerdas, mandiri, dan berjiwa
nasionalisme. Jadi kami menolak rencana Mendikbud dihapus dari ekskul
wajib di sekolah," tandas Muzani.
0 comments:
Post a Comment