JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Komposisi kabinet di koalisi Prabowo
Subianto-Gibran Rakabuming mulai digodok. Parpol pendukung sudah mulai
setor nama-nama calon menteri. Prabowo selaku presiden terpilih mulai
seleksi calon anak buahnya.
Proses penjaringan nama calon menteri ini diungkapkan Sekjen Partai
Gerindra, Ahmad Muzani. Seiring dengan dekatnya putusan yang akan
dibacakan Mahkamah Konstitusi perihal sengketa Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2024, komposisi
kabinet sudah mulai dibahas.
"Pembicaraan tentang susunan kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran makin intensif," ungkap Muzani, kemarin.
Komposisi kabinet itu, kata dia, bukan hanya yang berasal dari parpol
koalisi saja. Namun, berasal juga dari kalangan non parpol atau
profesional.
"Dari berbagai macam profesi dan keahlian, termasuk daerah-daerah," bebernya.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, parpol koalisi seperti Gerindra, Golkar,
Demokrat dan PAN telah menyetor nama-nama yang dinilai layak mengisi
kursi kabinet. Namun siapa saja nama-nama calon menteri dari parpol
koalisi, Muzani masih belum mau membocorkan.
"Menteri itu pembantu Presiden, berarti mereka itu harus mengetahui,
memahami dan menyetujui program Presiden. Baik yang dikampanyekan
ataupun yang dibicarakan dalam debat Presiden dan Wakil Peesiden," tegas
Muzani.
Menurutnya, seorang menteri itu kudu menjalankan kebijakan yang
merupakan kepanjangan dari program Presiden. Kebijakan menteri sebagai
elaborasi atau penerjemahan dari kebijakan Presiden.
"Maka, sebagai sebuah syarat bahwa pembantu Presiden harus menyetujui
program Presiden adalah sesuatu yang menjadi keharusan," ujarnya.
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra tidak menampik bila
parpol pendukung sudah setor nama calon menteri ke Prabowo. Untuk
Demokrat, prioritas nama yang diusulkan adalah Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY), ketum partai yang saat ini sedang menjabat Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Pak Prabowo sudah meminta kader-kader terbaik dari Demokrat.
Sekarang Demokrat yang terbaik nomor satu siapa? Ya Mas AHY," kata
Herzaky kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).
Meski begitu, Herzaky menyerahkan keputusan soal penentuan menteri untuk
AHY kepada Prabowo sebagai presiden nantinya. Menurutnya, AHY bisa
bekerja dengan cepat di sisa masa jabatan sebagai Menteri ATR/BPN.
"Ya menterinya, kita percayalah kepada Pak Prabowo. Melihat kapasitas,
kapabilitasnya, hari ini beliau sudah menjadi Menteri ATR/Kepala BPN.
Kita lihat bagaimana kinerja beliau," bebernya.
Herzaky menilai AHY tak masalah jika mendapat penugasan sebagai menko
ataupun menteri teknis. Menurutnya, AHY tidak pernah memilih-milih
tugas.
Mas AHY di manapun ditempatkan siap, dipercaya oleh Pak Prabowo,
memberikan tempat terbaik untuk masyarakat bangsa dan negara," katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat,
Hinca Panjaitan. Kata dia, Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada
Prabowo-Gibran.
"Kita tunggu saja dan kita dukung Pak Prabowo dan Mas Gibran menyusun
daftar susunan personil kabinetnya yang terbaik," sambung Hinca kepada
Redaksi, Sabtu (20/4/2024) malam.
Namun, Ketua DPP PAN Saleh Daulay berharap agar publik tidak salah paham
soal parpol pengusung telah menyetor nama-nama calon menteri ke
Prabowo. Saleh bilang, tidak ada konsep bagi-bagi 'kue' di pemerintahan
Prabowo-Gibran.
"Kalau sekadar nama, pasti banyak yang disebut. Masalahnya, apakah nama
tersebut tepat? Sesuai dengan kebutuhan Prabowo-Gibran? Mampu melayani
dan memberikan yang terbaik buat rakyat?" lanjut Saleh.
Ketua Fraksi PAN di DPR itu menggaransi semua menteri yang akan bekerja
melayani masyarakat adalah yang mampu dan memiliki keahlian. Dengan
begitu, setelah dilantik tidak lagi belajar, tetapi sudah langsung
bekerja.
"Kalaupun ada yang dari parpol, sudah semestinya harus profesional
juga. Paling tidak, dia paham apa tugas fungsi pokok yang diamanahkan,"
tegasnya.
Juru Bicara PSI Sigit Widodo menyatakan penunjukan menteri di kabinet
nanti sepenuhnya hak prerogatif Prabowo sebagai Presiden terpilih. "Saya
kira siapapun yang nanti ditunjuk merupakan sosok terbaik yang sudah
dipertimbangkan secara matang oleh Pak Prabowo," terang Sigit.
Lantas, seperti apa peluang parpol di luar KIM mendapat jatah kursi
menteri? Diketahui, Prabowo-Gibran berkali-kali menyatakan bakal
menggandeng semua parpol untuk sama-sama membangun Indonesia. Dengan
demikian, terbuka peluang bagi partai di luar koalisi Prabowo-Gibran
dijatah kursi menteri.
"Saya selalu menawari (menteri ke NasDem), saya selalu mengajak (gabung
koalisi)," ucap Prabowo saat bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya
Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Jumat (22/3/2024) lalu.
Prabowo menyebut rakyat menginginkan para pemimpinnya rukun. Oleh
karena itu, unsur pimpinan partai harus bekerja sama agar Indonesia
semakin kuat dan makmur.
"Saya berkeyakinan bahwa faktor kerja sama di antara kepemimpinan itu
adalah sangat penting, dan ini yang dituntut oleh rakyat kita," tambah
Menteri Pertahanan itu.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Poligov Tri Andika meramal kursi
kabinet Prabowo-Gibran akan didominasi kader partai. Sebab, dia meyakini
NasDem dan PKB akan merapat bersama Gerindra, Golkar, Demokrat, dan
PAN. Dengan demikian, peran partai oposisi di Parlemen bakal melemah.
"Secara umum, kabinet yang terbentuk akan mencerminkan koalisi gemuk di
pemerintahan. NasDem dan PKB kemungkinan besar akan bergabung," nilai
Tri Andika.
Menyoal keahlian seperti yang diungkap Muzani, Tri Andika menanggapinya
secara pesimis. Dia menduga Prabowo akan lebih memilih kader partai
sebagai pembantunya dibanding dari kalangan profesional.
"Faktor keahlian penting, tapi yang lebih penting adalah variable
keseimbangan politik. Sehingga, kabinet akan dominan porsi partai
dibanding profesional. Tidak ada lagi tuh keseimbangan antara porsi
parpol dan profesional seperti di era Presiden Jokowi," pungkas dia.
0 comments:
Post a Comment