Saturday 6 July 2024

Hati-Hati dengan “Sengkuni” di Era Kini

 


 Semasa Saya kecil saya suka mendengarkan cerita dari ayah saya. Namun, tidak seperti teman-teman saya pada umumnya.  Kebanyakan mereka diberikan cerita oleh orang tuanya tentang dongeng “kancil mencuri timun”, “ayam dan elang” ataupun “kisah mulia para nabi dan rasul yang penuh keteladanan”.

Sebelum tidur Saya terbiasa mendengar kisah-kisah pewayangan yang kisahnya heroik, dramatis dan sesekali jenaka. Di sela-sela itu ayah selalu menyampaikan pesan tersirat dibalik apa yang telah diceritakan.
Banyak kisah yang telah Saya dengarkan dari beliau. Namun kisah yang sampai saat ini masih saya ingat ialah kisah perang Mahabharata. Perang saudara antara putra-putra dari Destrarata dan istrinya Gendari yang masyhur dengan sebutan kurawa. Melawan pasukan  pandawa yang tak lain ialah putra-putra dari adiknya Destrarata sendiri yakni Prabu Pandu.
Dalam perang ini pihak pandawa sebagai simbol kebaikan (protagonis) sedangkan kurawa beserta sekutunya adalah simbol kejahatan (antagonis). Perang ini terjadi karena pandawa yang terus didzholimi pasukan kurawa.
Di sisi lain pihak kurawa dengan penuh jumawanya merasa benar sendiri. Sehingga pertempuran 18 hari yang dikenal dengan perang Mahabharata ini terjadi. Akhir tragis menimpa kurawa karena kemenangan telak ada di tangan pandawa.
Di balik huru-hara Mahabharata ada banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Dan hemat saya, salah satu tokoh yang masih populer sampai detik ini ialah Sengkuni. Buktinya hari ini jika ada seseorang yang namanya dinisbatkan sebagai Sengkuni maka ia akan merasa risih dan tidak menyukainya. Mengapa Sengkuni?
Sengkuni merupakan biang keladi dari huru-hara di kerajaan Kurusetra dalam kisah Mahabharata ini. Ia adalah aktor intelektual yang bekerja di balik layar sehingga terjadi perang saudara yang maha dahsyat.  Kebencian Sengkuni bermula sejak melihat saudarinya (Gendari) menikah dengan Destarata si buta.
Baginya menjadi istri dari orang yang buta merupakan sebuah penghinaan terhadap kehormatan keluarganya. Sehingga ia bersumpah akan membuat keluarga dari Destrarata dan adiknya (Pandu) supaya hancur sehancur-hancurnya. Karena baginya hanya dengan melihat kehancuran yang ada pada keluarga merekalah, kehormatan keluarga dari Sengkuni bisa kembali.
Singkat cerita Sengkuni ditunjuk oleh saudarinya untuk mengasuh putra-putranya yang tak kurang dari 100 bersaudara. Anak yang paling tua dari mereka bernama Duryudhana. Dialah yang menjadi pemimpin pasukan kurawa ketika pecah perang mahabharata. Sejak kecil pasukan kurawa ditanamkan rasa kebencian oleh sang paman (Sengkuni).
Sehingga dendam yang membara memenuhi ruang dada mereka terhadap lima bersaudara dari Pandawa. Mereka ialah Puntadewa, Werkudara, Arjuna, dan si kembar Nakula-Sadewa. Berbeda dengan Kurawa, para Pandawa mendapat asuhan dari Punakawan yang selalu mengajarkan kebaikan.
Dalam dunia pewayangan tokoh Sengkuni ini digambarkan dengan sosok yang lebar mulutnya. Filosofinya ialah karena ia ahli dalam bersilat lidah. Dengan kefasihan bertutur kata membuat orang yang bicara dengannya selalu menjadi terperdaya oleh manis bibirnya. Banyak kedustaan yang terucap dari mulutnya.
Ketika ia mendapat kabar tentang sesuatu, dengan kreatifitasnya iapun merubahnya sehingga ia tidak amanah dalam menyampaikan suatu pesan berita. Kecerdikan dalam bersiasat yang ia punya menjadikan banyak orang tertipu oleh muslihatnya.
Ia juga terkenal pandai merayu dan meyakinkan seseorang dengan susunan kata-kata yang ia rancang. Sehingga Duryudhana dan para saudaranya tak bisa lepas dari pengaruh pamannya itu.
Sosok Sengkuni yang sakti mandraguna tubuhnya kebal dari berbagai macam senjata. Ia terlampau besar kepala seakan tak ada yang mampu menggagalkan aksinya. Tragis, sayang sekali ia mati di hari terakhir peperangan Mahabharata di tangan keponakannya sendiri si Duryudhana setelah babak belur dihajar oleh Werkudara. Kisah ini saya cukupkan sampai di sini. Jika penasaran seperti apa kisah lengkapnya, silahkan saksikan sendiri dalam kisah pewayangan.
Ada banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran dari kisah tragisnya Sengkuni. Betapa cerdasnya ia, betapa kuatnya ia dan betapa hebatnya ia. Semua pemberian dari Yang Maha Kuasa telah ia salahgunakan. Kecerdikan telah berubah menjadi kelicikan dan melahirkan kepicikan.
Sehingga ia tak mampu lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah.  Semua terjadi karena nafsu telah membutakan mata dzohir dan mata batinnya. Tetapi ternyata setiap keburukan akan berakhir pada kehancuran.
***
Sosok Sengkuni ini menjadi simbol keburukan yang sempurna dalam pewayangan. Di dalam ajaran Islam karakter yang melekat pada dirinya diabadikan dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits sebagai tanda-tanda kemunafikan. Ketika ia bicara, ia berdusta. Ketika diberikan amanat, ia berkhianat. Dan ketika berjanji, ia suka mengingkari.
Sikap takabur atau besar kepala yang ia punya juga pernah disebutkan sebagai sikap yang dimiliki oleh Iblis ketika di surga. Dari sikap takabur itulah yang menyebabkan iblis dikeluarkan dari surga. Sehingga kebencian dan dendam membara Iblis dilampiaskan kepada Adam dan keturunannya.
Di balik itu semua sebenarnya Sengkuni memiliki tujuan yang mulia karena ingin mengangkat kehormatan keluarganya. Namun, jalan sesat yang ia pilih menjadikan kehancuran harus ia tebus sebagai konsekwensinya.
Beberapa sikap buruk di atas sering kali kita jumpai dalam kehidupan nyata. Bahkan tak jarang nampak  pada diri orang-orang di dekat kita. Atau justru mendarah daging dalam tubuh kita. Hanya kita yang tahu tentunya. Maka dari itu mari kita hindari. Dan sebisa mungkin kita perbaiki diri dari karakteristiknya  sengkuni. Jika kita tidak mau dijuluki sebagai sengkuni-sengkuninya zaman ini.
Dalam tulisan kali ini selain saya mengajak kita semua untuk mengambil ibrah dari pewayangan. Saya juga ingin menyampaikan bahwa ada titik temu antara agama dan budaya yang terletak pada “nilai luhur” yang terkandung pada keduanya.
Hal inipun pernah dicontohkan oleh Raden Mas Said atau yang terkenal dengan Sunan Kalijaga. Beliau pernah berdakwah melalui pendekatan budaya berupa wayang sebagai media dakwahnya.
Sayang sekali jika generasi saat ini lebih menyukai budaya luar daripada budaya bangsanya sendiri. Padahal ada banyak hal yang dapat kita jadikan pelajaran untuk perbaikan diri. Selain mempertemukan kita dalam sebuah kekayaan budaya dengan nilai-nilai luhurnya.
 
Share:

0 comments:

Post a Comment

NO URUT CALON GUBERNUR BANTEN DAN WAKIL GUBERNUR

NO URUT CALON GUBERNUR BANTEN DAN WAKIL GUBERNUR

DPRD KOTA CILEGON HARI SANTRI 2024

DPRD KOTA CILEGON HARI SANTRI 2024

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Minat Klik - PT Anugrah Cahaya PlaponPVC

SELAMAT HARI SANTRI 2024

SELAMAT HARI SANTRI 2024

HARI SANTRI 2024 BERBUAT UNTUK BANGSA LEBIH BAIK

HARI SANTRI 2024 BERBUAT UNTUK BANGSA LEBIH BAIK

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

PEMERINTAH KAB LEBAK

PEMERINTAH KAB LEBAK

PERKIM KOTA CILEGON HUT RI KE 79

PERKIM KOTA CILEGON HUT RI KE 79

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

Idul Adha 1445 H

Idul Adha 1445 H

DINAS KOMIFO KOTA CILEGON HUT RI KE 79

DINAS KOMIFO KOTA CILEGON HUT RI KE 79

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

DPRD KOTA SERANG HUT RI KE 79

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support