Kepala BNN RI Marthinus Hukom. |
CILEGON KONTAK BANTEN – Badan Nasional Narkotika (BNN) mengajak kepada para santri di Kota Cilegon untuk memerangi narkoba, radikalisasi, dan terorisme di momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2024.
Pada momentum HSN 2024 ini, BNN berkolaborasi dengan seluruh pondok pesantren di Kota Cilegon mendeklarasikan perang terhadap penyakit yang dapat merusak moral masyarakat dan kemanusiaan tersebut. Deklarasi digelar di Alun-alun Kota Cilegon usai upacara peringatan HSN 2024, Selasa (22/10/2024).
Kepala BNN Republik Indonesia, Komjen Pol Marthinus Hukom mengatakan di momentum peringatan HSN ini pihaknya mengajak para santri untuk melawan narkoba dan terorisme karena pesantren merupakan basis pembangunan moral bangsa.
“Ada 2 kerusakan moral yang terjadi, yaitu narkoba dan terorisme sehingga lewat momentum HSN ini kita mengajak semua santri untuk mengambil kembali peran sebagai masyarakat, sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap isu tersebut,” katanya.
Menurut Marthinus, slogan hubbul wathon minal iman dan resolusi jihad yang melekat pada pesantren dan para santri dapat dijadikan sebagai dalil untuk melawan narkoba dan terorisme di Indonesia.
“Kita maknai kembali 2 moral standing itu dalam situasi kekinian untuk melakukan perlawanan terhadap narkoba dan terorisme yang saat ini sedang mengancam eksistensi negara dan merusak kemanusiaan,” ujarnya.
Diketahui, salah satu alasan BNN pusat memilih Kota Cilegon sebagai tempat deklarasi perang terhadap narkoba dan terorisme lantaran peredaran narkoba di kota baja cukup mengkhawatirkan.
“Kita beberapa kali menangkap narkoba di sini, bahkan pernah dalam skala ton, hampir 2 ton. Artinya, jaringan itu ada di sini. Kedua, mereka memanfaatkan kelengahan kita dan geografis kita yang dekat pantai dan merupakan tempat jalur perlintasan,” ungkap Marthinus.
Oleh karena itu, Marthinus berharap melalui momentum HSN 2024 ini dapat membangkitkan kesadaran seluruh pesantren dan masyarakat tentang pentingnya melawan narkoba dan terorisme di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment