![]() |
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak Heru Haryadi . |
LEBAK KONTAK BANTEN Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten optimistis menjadi daerah kawasan investasi di 13 kecamatan dengan lahan seluas 10.000 hektare sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Kita meyakini investasi itu berdampak positif terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah," kata Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak Heru Haryadi di Lebak, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Lebak mengoptimalkan promosi dan
"tebar pesona" untuk menarik investasi Penanaman Modal Dalam Negara
(PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Kehadiran investasi itu tentu dapat meningkatkan Pendapatan
Domistik Regional Bruto (PDRB), sehingga secara otomatis mendongkrak
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu juga penyerapan lapangan pekerjaan dan tanggung jawab sosial atau CSR.
Pemerintah daerah kini menyiapkan infrastruktur pasokan air bersih
dan pembangkit listrik untuk menunjang para investor agar menanam
modalnya di Kabupaten Lebak.
Begitu pula pihaknya melakukan akselerasi percepatan investasi
dengan kolaborasi pemerintah pusat, provinsi dan Kementerian Investasi /
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
"Dengan kolaborasi itu dipastikan investasi PMDN dan PMA akan 'menyerbu' Lebak," kata Heru.
Menurut Heru, potensi investasi di Kabupaten Lebak sangat
menjanjikan karena ditunjang sarana infrastruktur jalan tol Serang -
Panimbang juga Commuterline Rangkasbitung - Jakarta dan Bandara
Internasional Soekarno -Hatta juga terdapat proyek strategis nasional di
antaranya Kota Baru Maja dan Bendungan Karian.
"Kami berharap dua atau tiga tahun ke depan wilayah Lebak menjadi
kawasan industri, perumahan, pariwisata dan pusat ekonomi di Banten,"
katanya.
Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Robertus Erwin mengatakan realisasi
investasi dari Januari - September 2024 mencapai Rp1.287 triliun atau
92 persen dari target Rp1.402 triliun dan dipastikan realisasi investasi
pada triwulan IV 2024 (Oktober-Desember) tercapai Rp1.402 triliun
dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.474 orang.
"Kami mengutamakan investasi hijau dan berwawasan lingkungan dan
dapat melakukan pengurangan polusi, bahan bakar fosil," katanya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat kabupaten mengatakan bahwa
mereka menginginkan investasi hijau atau "green investment" dan ramah
lingkungan, sehingga terjaga kelestarian alam dan tidak menimbulkan
bencana.
Sebab, tofografi wilayah Lebak perbukitan, pegunungan, daerah aliran sungai dan pesisir pantai serta kawasan hutan.
0 comments:
Post a Comment