Gaza KONTAK BANTEN- Jalur Gaza secara resmi memasuki fase pertama kelaparan di tengah pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, kata otoritas setempat.
"Gaza
secara resmi memasuki tahap pertama kelaparan dengan hampir dua juta
orang benar-benar kehilangan ketahanan pangan," kata Kepala Kantor Media
Pemerintah Gaza, Ismail Thawabteh, dalam pernyataan pada Rabu (19/3).
"Warga
Palestina sedang menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah
terjadi sebelumnya akibat penutupan perbatasan oleh Israel dan
penghalangan masuknya bantuan kemanusiaan," tambahnya.
Thawabteh
mengatakan semua pasar di Gaza telah kehabisan pasokan makanan pokok
yang menyebabkan membuat warga Palestina kehilangan kebutuhan hidup yang
paling mendasar.
"Puluhan toko roti telah berhenti beroperasi
karena larangan impor bahan bakar yang menyebabkan penurunan besar dalam
jumlah roti yang tersedia bagi warga Palestina di Gaza," tambahnya.
Pada Jumat, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa mereka tidak
dapat mengangkut pasokan makanan ke Gaza sejak 2 Maret karena Israel
menutup semua titik perbatasan untuk pasokan kemanusiaan dan komersial.
Thawabteh mengatakan puluhan sumur air juga telah berhenti berfungsi, sehingga memperburuk krisis air di wilayah tersebut.
"Kehidupan
di Gaza terancam hancur total dalam beberapa hari ke depan jika agresi
Israel tidak dihentikan dan perbatasan tidak segera dibuka," ia
memperingatkan.
Setidaknya 436 orang tewas dan lebih dari 670
lainnya terluka dalam serangan udara baru Israel di Gaza sejak Selasa,
melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada Januari.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC)
mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kepala Otoritas Israel
Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas
kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
0 comments:
Post a Comment